Makalah pengantar
lingkungan
Dampak
limbah rumah tangga
Dan
penanggulangannya
![]() |
Dosen\
Penguji:
Dr. Dede Nuraini
Penyusun :
1. Syahid (1104120101)
2. Siti Nurhayati (1104120012)
3. Arofatin Nikmah (1104120032)
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Prodi. Pendidikan
Matematika
Angkatan 2012/B
UNIROW TUBAN
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Lingkungan tentang “Dampak limbah rumah tangga dan penanggulangannya” .
Adapun
makalah “Dampak limbah rumah tangga dan penanggulangannya” ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.
Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Pengantar
Lingkungan ini.
Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah Pengantar lingkungan tentang Dampak
limbah rumah tangga dan penanggulangannya ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL.............................................................................. i
KATA
PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR
ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah.............................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................ 3
C. Tujuan.......................................................................... 3
D. Manfaat........................................................................ 4
E. Metode Pengumpulan
Data.......................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Limbah Rumah
Tangga............................. 5
B. Jenis Limbah Rumah
Tangga...................................... 6
C. Bahaya Limbah Rumah
Tangga.................................. 8
D. Solusi Menangani Limbah Rumah
Tangga................. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................. 16
B. Saran............................................................................ 16
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia
merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam
lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah
makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai
dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang
dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat,
kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindahpindah (nomad),
kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus
berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat
manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin
berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros,
konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya
dukung berartikemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah
makhluk hidupagar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya
lenting berartikemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan
manusia amatberpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya
lenting lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi
karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan
tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan ketidaksetimbangan
atau kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor,
antara lain oleh
pencemaran. Pencemaran ada yang
diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia.
Pencemaran akibat alam antara lain letusangunung berapi.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap danawan panas
dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batubesar dapat
merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibatdari aktivitas
yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasukiatau
kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahlukhidup
yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, danada pula
yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkunganakibat
aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abat.
Saat
ini pencemaran lingkungan yang terjadi akibat limbah rumah tangga dalam
masyarakat boleh dikatakan sudah memasuki ambang mengkhawatirkan. Dari sekian
banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah
tangga. Bahkan aktivitas sehari-hari
yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita
anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi
manusia dan lingkungan.
Walaupun
kita hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga
dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia
dengan limbah rumahtangga yang tidak diolah serta dihasilkan setiap hari. Dapat
dikatakan kerusakan karena limbah rumah tangga lebih besar daripada limbah
industri.Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak
sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.
Maka
dari itu kami menyusun makalah ini yang dilengkapi dengan faktor – faktor yang
timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh
karena itu, kami telah susun makalah ini dengan rinci.
Dengan
maksud supaya makalah tentang “Dampak Limbah Rumah tangga serta
Penanggulangannya” ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan
karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Pada
makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna meminimalisir
dampak dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat bersama mengurangi
dampak dari adanya limbah ataupun sampah. Karena sampah sebenarnya ada juga
yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah hewan yang dapt dijadiak pupuk
atau limbah plastic dengan cara mendaur ulang serta limbah lain yang bisa
dimanfaatkan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
Uraian diatas maka dalam makalah ini
akan diangkat permasalahan:
1. Apa pengertian dari limbah rumah
tangga?
2. Apa saja yang termasuk dalam
limbah rumah tangga?
3. Apakah dampak (bahaya) limbah
rumah tangga?
4. Bagaimana menanggulangi limbah rumah
tangga?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian limbah
rumah tangga.
2. Mengetahui berbagai macam limbah
rumah tangga.
3.
Mengetahui dampak dari limbah rumah tangga.
4.
Menemukan solusi yang tepat untuk menanggulangi
limbah rumah tangga.
D. Manfaat
Untuk memberikan wawasan,
pengetahuan dan pembelajaran tentang pengertian lingkungan dan keseimbangan
lingkungan, dampak dari limbah rumah tangga dan cara menanggulangi limbah.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan makalah ini, penulis membaca dan
mencari sumber-sumber dari kepustakaan mengenai hal-hal yang ada referensinya
dengan judul makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Limbah Rumah tangga
Lingkungan Hidup merupakan bagian
mutlak dari kehidupan manusia. Dalam Undang – Undang No.4 tahun 1982 tentang
Pokok – pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 menyebutkan : “ Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda , daya , keadaan, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Lingkungan memberi peran besar dalam membantu
berinteraksi dalam suatu sistem, namun juga dapat menghambat interaksi dalam
sistem karna tidak adanya keseimbangan lingkungan. Keseimbangan lingkungan
dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen
atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem.
Kontribusi
sampah terbesar yang dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan adalah limbah
rumah tangga. Meski dari setiap rumah tangga hanya menghasilkan tidak terlalu
banyak sampah, namun dengan kepadatan rumah serta berkolerasi dengan waktu
produksi, maka tak ayal lagi limbah rumah tangga tidak dapat dielakkan lagi
sebagai kontributor nomer satu penghasil sampah.
Pengertian dari limbah rumah tangga sesungguhnya adalah sisa suatu usaha atau kegiatan,dengan
kata lain limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau
juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun karena sifat atau konsentrasi dan jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak lingkungan.
B. Jenis Limbah Rumah Tangga
Jenis
limbah rumah tangga pada umumnya sangat bervariasi. Variannya tidak terbatas
hanya pada sampah bekas makanan saja. Namun kadang – kadang limbah rumah tangga
ada juga yang terdiri atas limbah barang bekas berbahaya (B3) – yang tentu
memerlukan penanganan khusus.
Berdasarkan sumbernya
1)Sampah
alam
2)Sampah
manusia
3)Sampah
konsumsi
4)Sampah
nuklir
5)Sampah
industri
6)Sampah
pertambangan
Berdasarkan sifatnya
1)Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos;
2)Sampah
anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;
Berdasarkan bentuknya
Sampah
adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Sampah
padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah
cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik,
metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang
berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan
ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Sampah cair
adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
• Limbah hitam:Sampah manusia
(Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya
serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air. sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
• Limbah rumah tangga: sampah cair
yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi (sabun) dan tempat cucian (detergen).
Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah
dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan
jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
untuk
mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh
alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang
dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob,
seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah
yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
* Recyclable: sampah yang dapat
diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti
plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
* Non-recyclable: sampah yang tidak
memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra
packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
.
C. Bahaya Limbah Rumah Tangga
Salah satu contoh limbah rumah tangga adalah sampah.
Kita mengenal 2 jenis sampah yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan
dan bisa juga yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, dan perikanan. Sampah
jenis ini dapat terurai atau membusuk secara alamiah.
Sampah rumah tangga sebagian besar sampah organik.
Sampah potongan sayur dan bahan-bahan masakan atau daun-daun yang berjatuhan
dikebun adalah contoh sampah organik.
Adapun sampah anorganik bersifat tidak dapat terurai
atau membusuk secara alamiah. Meskipun bisa terurai, akan memerlukan waktu yang
sangat lama. Plastik, kaleng, baterai, potongan logam, dan kertas merupakan
contoh-contoh sampah anorganik.
Tumpukan sampah dapat mengundang lalat penular
penyakit diare, difteri, dan tifoid. Tumpukan sampah juga meningkatkan populasi
tikus. Kehadiran binatang pengerat ini perlu diwaspadai karena bisa menularkan
penyakit leptospirosis. Tikus yang terinfeksi bakteri leptospira dapat
menularkan penyakit itu kepada manusia melalui air yang tercemar bakteri
tersebut. Penularan leptospirosis dapat terjadi urin tikus masuk kedalam tubuh
manusia, antara lain melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata,
dan hidung (misalnya saat mencuci muka).
Limbah juga dapat mengganggu kesehatan manusia dan
kelangsungan hidup makhluk lainnya bahaya limbah yang berefek pada kesehatan
tergantung pada kandungannya kimianya.
Adapun bahaya lain yang disebsbkan oleh limbah rumah
tangga, yaitu ;
1)Eutrofikasi
Pembuangan sampah organik ke dalam perairan akan
mengakibatkan peristiwa pembusukan yang akan menghasilkan nitrat. Penggunaan
pupuk berlebihan mengakibatkan sisa pupuk yang bewrupa nitrat tidak terserap
mengalir ke perairan sehingga terjadi kelimpahan nitrat di perairan yang
disebut eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan adanya peledakan pertumbuhan
tanaman air (booming) seperti eceng gondok atau ganggang. Keadaan itu
menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus air sehingga tumbuhan yang ada
dibawahnya tidak dapat berfotosintesis dan produksi oksigen air (oksigen
terlarut/ DO) menjadi menurun. Berkurangnya kadar oksigen dalam air menyebabkan
organisme air tidak dapat hidup.
Matinya organisme air seperti ganggang dan ikan akan
mengendap da dasar perairan sehingga mengakibatkan dasar perairan menjadi
dangkal.
2) Biomagnifikasi
Biomagnifikasi adalah akumulasi bahan pencemar yang
bersifat nonbiodegradabel pada tingkat tropik tertinggi pada rantai makanan.
Kasus biomagnifikasi kebanyakan terjadi diawali dengan pencemaran air oleh
bahan pencemar yang bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat diuraikan oleh
reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup), contohnya plastik atau karbon.
Selanjutnya, bahan pencemar itu akan berpindah melalui peristiwa makan dan
dimakan dan akan terakumulasi pada timgkatan tropik tertinggi dan akan
mempengaruhi fisiologi kehidupan makhluk hidup.
3) Mengancam Kehidupan Ekosistem Air
Limbah Anorganik, misal plastik, yang menjadi
masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang hidup pada atau di
laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan,karena tak jarang plastik yang
terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak
dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan
menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi
karena mereka tidak mudah terurai, mereka akan photodegrade (terurai oleh cahaya
matahari) pada paparan sinar matahari, tetapi
hanya dapat terpjadi dalam kondisi kering. Sedangkan dalam air plastik
hanya akan terpecah menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil, namun tetap polimer, bahkan sampai ke
tingkat molekuler. Ketika partikel-partikel plastik mengambang hingga seukuran
zooplankton dan dikonsumsi oleh hewan lain yang lebih besar, dengan cara inilah
plastik masuk ke dalam rantai makanan.
Banyak dari potongan plastik ini berakhir di perut burung-burung laut dan hewan
laut lain termasuk penyu. Bahan beracun yang digunakan dalam pembuatan bahan
plastik dapat terurai dan masuk ke lingkungan ketika terkena air. Racun ini
bersifat hidrofobik (berikatan dengan air) dan menyebar di permukaan laut.
Dengan demikian plastik jauh lebih mematikan di laut
daripada di darat. Kontaminan hidrofobik juga dapat terakumulasi pada jaringan
lemak, sehingga racun plastik diketahui mengganggu sistem endokrin ketika
dikonsumsi, serta dapat menekan sistem kekebalan tubuh atau menurunkan tingkat
reproduksi.
4) Penyakit Minamata
pencemaran air yang disebabkan oleh limbah cair
(tailing) yang mengandung logam berat. Limbah yang dilepaskan kealiran sungai
dan masuk kedalam teluk dilautan. Air yang tercemar akan masuk dalam tubuh
ikan, limbah cair (logam) dalam tubuh
ikan tidak dapat diuraikan sehingga akan berkumpul dalam tubuh ikan. Jika ikan
dimakan oleh manusia, terlebih jika tidak dimasak secara sempurna akan
menyebabkan penyakit minamata.
5)Kualitas air menurun
Air yang mengalami pencemaran akibat sampah organik
akan memiliki kandungan oksigen yang rendah sehingga dari sini kita bisa tahu
bahwa kualitas air menjadi menurun. Hal ini disebabkan oleh bakteri pembusuk
yang menghabiskan sebagian besar oksigen untuk proses pembusukan sampah
tersebut.
6)Tumbuhnya kuman penyakit
Munculnya bau tak sedap dalam air sungai yang tercemar
bisa jadi karena adanya limbah organik membusuk yang mengakibatkan bertambahnya
populasi mikroorganisme dan lebih fatal lagi dapat menimbulkan bakteri patogen
atau bakteri yang menyebarkan penyakit pada manusia dan hewan. Bau yang menguap
ke permukaan berasal dari senyawa yang diuraikan oleh mikroorganisme tersebut Banyaknya
kontaminasi yang terjadi akibat limbah domastik maupun limbah indusktri yang
dibuang sembarangan dapat memunculkan penyakit seperti disentri, penyakit
kulit, mutaber dan sejenisnya yang sifatnya mudah sekali menular.
7)Air tak layak konsumsi
Dari pencemaran yang terjadi akibat limbah rumah
tangga / domestik maupun limbah industri akan membuat air sungai dan sumber air
di lokasi sekitar menjadi tak layak digunakan.
Ini
disebabkan karena limbah tersebut telah menyatu dengan air bersih sehingga
perlu penanganan khusus supaya air ditempat sekitar dapat dikonsumsi kembali
sebagai air minum, air mandi, air cuci maupun air mengolah makanan.
8)Suplai air berkurang
Untuk sungai yang tercemar biasanya pendangkalan
sungai akan terjadi. Hal ini disebabkan oleh limbah industry yang membusuk
menjadi masalah utama dalam pendangkalan air sungai sehingga suplai air pun di
lokasi pencemaran menjadi berkurang drastis.
9)Menyebabkan Banjir
Sungai yang diisi oleh banyak sampah organik maupun
anorganik yang tidak dapat dibusukkan oleh bakteri pembusuk dapat menyumbat
aliran air sehingga bila air pada lokasi tertentu terhambat maka dapat
memuntahkan air sungai di lokasi tersebut sehingga bencana banjir tak dapat
dielakan.
4. Solusi Menangani Limbah Rumah
Tangga
Saat
ini boleh dibilang kita telah menjadi masyarakat “kimia” yang menggunakan
ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita seperti mencuci, memasak,
membersihkan rumah, dan memupuk tanaman. Oleh karena itu, dalam medmbuang bahan
– bahan sisa yang telah kita gunakan tersebut sangatlah harus berhati – hati.
Sikap menjadi konsumen yang
bertanggung jawab merupakan tindakan yang sangat bijaksana. Sebagai contoh,
kritis terhadap barang yang dikonsumsi. Apakah barang tersebut akan menjadi
sumber pencemar yang korosif dan beracun atau dapat didegradasi di alam? Apakah
barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, atau dan
tumbuhan serta aman bagi makhluk hidup dan lingkungan? Untuk mengatasi bahaya –
bahaya akibat limbah rumah tangga, kita wajibnya memulai dari tindakan tindakan
kecil yang dapat kita lakukan, adapun berbagai macam penanggulangannya yaitu:
Langkah
jangka pendek :
1)Tidak
mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan
tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
2)Tidak mengotori permukaan tanah.
3)Menghindari tersebarnya cacing tambang pada
permukaan tanah.
4)Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga
lain.
5)Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6)Konstruksi
agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
7)Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan
10 m.
Langkah
jangka panjang :
Limbah-limbah
rumah tangga atau yang lebih populer dgn sebutan sampah-sampah tidak bisa kita
hindari karena setiap barang yang kita gunakan sehari-hari pasti menghasilkan
sampah.
Cara
menanggulanginya menggunakan metode 4R :
1.Reduce
(Kurangi sampah)
Reduce adalah
pengurangan sampah. Berikut kiat-kiat mengurangi sampah yang bisa dilakukan :
a.
Gunakan serbet atau saputangan untuk membungkus kado. Ikat dengan pita supaya
cantik kembali, berbeda dengan kertas kado yang hanya sekali pakai dan biasanya
langsung di buang.
b.
Jika hanya membeli makanan ringan atau susu kotak, biasakan menolak kantong
plastik pembungkusnya. Masukkan kedalam saku atau tenteng begitu saja untuk
mengurangi sampah plastik.
c.
Membeli kemasan isi ulang untuk shampo dan sabun daripada membeli botol baru
setiap kali habis.
d.
Membeli makanan kering, detergen dan lain-lain dalam paket yang besar daripada
membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
2.
Reuse ( Penggunaan Kembali )
Reuse adalah penggunaan kembali. Berikut kiat-kiat
yang bisa dilakukan :
a.
Memanfaatkan botol- botol bekas untuk wadah
b.
Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus
c.
Memanfaatkan pakaian atau kain – kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat
pembersih, maupun berbagai keperluan lainnya.
3.
Recycle ( daur Ulang )
Recycle adalah mendaur ulang. Ada dua hal yang dapat
dilakukan dalam daur ulang, yaitu : mendaur ulang sendiri atau memilih sampah
berdasarkan jenisnya, kemudian dijual atau diberikan kepada pemulung untuk di
daur ulang. Sampah anorganik ada yang dapat dimanfaatkan karena masih dapat di
daur ulang, seperti kertas, plastik, kaca atau gelas; serta sampah anorganik
yang tidak dapat dimanfaatkan, seperti potongan logam, lampu bolam dan baterai.
4.
Recovery ( Pemanfaatan Kembali )
Recovery adalah upaya pemanfaatan sampah dengan
jalan proses untuk memperoleh kembali materi atau energi yang terkandung
didalamnya. Sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan kembali dengan cara
pengomposan (pembuatan pupuk kompos).
5.
Replace (ganti dengan barang yang ramah lingkungan)
Hal – hal yang dapat kita lakukan untuk prinsip
replace antara lain telitilah terhadap barang – barang yang kita pakai sehari –
hari. Jika kamu terbiasa menggunakan barang yang sekali pakai, gantilah dengan
barang yang lebih tahan lama. Selain itu, kita sangat dianjurkan untuk
menggunakan barang – barang yang lebih ramah lingkungan.
Misalnya : gantilah kantong plastik kita dengan
keranjang bila belanja. Sebaiknya kalian
juga jangan menggunakan peralatan dari peralatan dari bahan – bahan styrofoam.
6.
Daur Ulang Limbah
Banyak manusia makin menyadari bahwa
lingkungan sebagai sumber daya alam untuk melangsungkan kehidupan perlu
dilestarikan. Manusia berupaya mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan
limbah dimana selalu menjadikan masalah lingkungan. Dengan berbagai penelitian dilakukan
upaya pemanfaatan limbah secara langsung ataupun mendaur ulang limbah menjadi
bahan – bahan yang bermanfaat bagi manusia. Upaya tersebut akan mengurangi
beban polusi dan kerusakan lingkungan serta dapat menghemat sumber daya alam
yang tidak dapat di perbaharui mempunyai beberapa keuntungan, antara lain sebagai
berikut:
a.
Keuntungan ekonomi, dengan menggunakan proses daur ulang dari limbah organik
dapat diproduksi beberapa produk atau barang dengan biaya dan harga yang
relatif murah, sebab bahan bakunya tidak membeli, tekhnologi sederhana sehingga
dapat memberikan keuntungan lebih besar.
b.
Keuntungan keterampilan, dengan tersedianya limbah organik yang dapat didaur
ulang menimbulkan kreativitas untuk mengolah dan membuat alat – alat sehingga
pada akhirnya didapatkan beberapa keterampilan baru dan dapat menyerap tenaga
kerja.
c.
Keuntungan estetika, pemanfaatan limbah organik untuk didaur ulang dapat
mengurangi pencemaran lingkungan, bau busuk sehingga dapat terjaga lingkungan
yang bersih dan bebas dari bau busuk dan penyebaran penyakit
d.
Penghematan sumber daya alam hayati, dengan pemanfaatan limbah organik untuk
didaur ulang untuk makanan, membuat barang atau menghasilkan jasa maupun energi
serta dapat mengurangi pemanfaatan sumber daya alam hayati dalam bentuk segar
sehingga dapat mengurangi erosi plasma nutfah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Limbah rumah tangga ialah sisa buangan
yang dihasilkan oleh rumah tangga.
2. Limbah rumah tangga dapat digolongkan dari
segi bentuk, sumber, sifat dan kemampuan diuraikan.
3. Limbah rumah tangga memberikan dampak
negatif yang sangat besar bagi makhluk hidup dan lingkungan.
4. Berbagai macam cara menanggulangi limbah
rumah tangga yang dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri akan pentingnya
menjaga lingkungan.
B. Saran
Diharapkan kepada masyarakat agar
sadar menjaga lingkungannya agar terhindar dari limbah, dan juga diharapkan
pemerintah dapat memperbaiki dan mengembangkan
instalasi pengolahan limbah terpadu di berbagai daerah
DAFTAR
PUSTAKA
Jati Wijaya. 2007. Aktif Biologi. Jakarta: Ganeca
Susilowarno R. Gunawan, Hartono R. Sapto, Mulyadi,
Mutiarsih Th.Enik, Murtiningsih, Umiyati. 2007. Biologi. Jakarta: Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar