Selasa, 24 Desember 2013
Tips Dan Trik Tampil Elegan Bagi Para Wanita
Ditulis oleh Tity Faoji, pada 25 Desember 2013
Melalui artikel ini saya akan membagikan tips kepada anda para kaum hawa yang ingin tampil menawan dan cantik dengan pancaran kecantikan dari kepribadian anda.Sehingga tanpa mengenakan busana yang mewah sekalipun anda dapat terlihat sangat menawan bagi orang orang disekitar anda.
Banyak wanita yang berusaha ingin tampil menawan dan cantik,namun biasanya penampilan fisik ini bersifat hanya membuat orang tertarik dalam sementara waktu dan setelahnya orang ini akan terlihat sangat membosankan.Oleh karena itu,bukan hanya penampilan fisik saja yang harus diperhatikan seorang wanita jika ingin terlihat cantik dan menawan.
Kecantikan yang terpancar dari kepribadian dan sikap anda akan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang disekitar anda terutama lawan jenis.Mungkin anda pernah mendengar kata kata tentang inner beauty? Nah,inner beauty inilah yang membuat anda akan terlihat lebih menawan dan cantik dengan kecantikan yang terpancar dari kepribadian,meskipun anda hanya menggunakan pakaian yang sederhana sekalipun.
Berikut tips untuk memperindah kepribadian anda sehingga kecantikan dalam diri anda dapat terpancar.
1.Biasakan menjadi diri sendiri
Jadilah diri anda sendiri jangan jadi diri orang lain yang pada akhirnya nanti akan menyusahkan anda sendiri.Pria juga biasanya lebih terpikat pada wanita yang menjadi dirinya sendiri.Oleh karena itu,jadilah diri anda sendiri kenalilah kelebihan dan kekurangan anda jangan pernah meniru atau berubah menjadi orang lain.Karena belum tentu dengan anda menjadi diri orang lain anda dapat terlihat bagus justru dengan menjadi diri anda sendiri meski diri anda memiliki banyak kekurangan mungkin kekurangan yang anda miliki tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi orang lain.
2. Menyayangi Diri Sendiri
Sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan kita sudah sepatutnya kita menyayangi dan merawat diri kita sendiri.Kita harus bersyukur dan menghargai apa yang telah dikaruniai yang maha kuasa kepada kita.Dan yang terpenting jangan pernah menyesal menjadi diri kita yang sekarang.
3. Gaya Hidup Sehat
Terapkanlah gaya hidup sehat pada diri anda mulai dari hal terkecil seperti membersihkan dan merapihkan kamar setelah bangun tidur.Dengan menerapkan gaya hidup sehat akan menjadikan wanita yang selalu merawat dan menjaga kesehatan tubuh.Dari gaya hidup sehat yang anda terapkan ini orang-orang sekitar anda dapat mengukur bagaimana kepribadian anda.Bagi anda yang belum menerapkan gaya hidup sehat coba tanamkan gaya hidup sehat secara perlahan namun kontinyu mungkin dapat merubah kepribadian anda yang tadinya ?jorok? menjadi bersih sekaligus merubah anggapan orang lain terhadap diri anda.
4. Menjaga Kebersihan
Salah satu implementasi dari menerapkan gaya hidup sehat yang anda terapkan adalah menjaga kebersihan.Menjaga kebersihan sangatlah penting,karena kebersihan seorang wanita merupakan acuan atau tolak ukur bagaimana kepribadian wanita tersebut.Meskipun anda dikaruniai Tuhan wajah yang cantik dan badan yang mulus namun,keseharian anda berpakaian semaunya dengan rambut yang acak-acakan mungkin para lelaki akan berpikir ulang untuk terpikat pada anda.Mulailah menjaga kebersihan dari hal yang paling sederhana seperti mandi teratur,menggosok gigi,serta berpakaian rapi dan bersih.
5. Menjaga Kesehatan dan Gaya Rambut
Rambut merupakan aset berharga dan penting bagi wanita.Oleh karena itu,rawatlah rambut anda agar tidak kotor dan rusak.Karena dengan rambut yang sehat lawan jenis akan lebih senang melihat anda.Selain itu yang terpenting adalah anda harus menjaga kesehatan anda.
6. Berusaha Menjaga Penampilan
Wanita harusnya lebih sering mengingat kata kata bijak ?You are what you wear?. ?Kamu adalah apa yang kamu kenakan? begitulah bunyi kata-kata bijak yang sudah cukup menggambarkan betapa pentingnya berhias bagi kaum hawa.Penampilan seseorang sering menjadi acuan dan tolak ukur dalam menilai seseorang.Oleh karena itu berusahalah menjaga penampilan agar selalu dapat tampil menarik kapan saja dan dimana saja serta dengan jenis pakaian apapun.
7. Menyenangkan Dan Murah Senyum
Berusahalah menjadi pribadi yang menyenangkan dan ramah pada orang-orang disekitar anda.Pria cenderung menyukai wanita yang memberikan kesan ramah dan menyenangkan.Oleh karena itu,hindarilah bersikap kasar dan arogan karena itu justru membuat orang tidak tertarik melihat anda.Untuk menimbulkan kesan ramah dan menyenangkan anda dapat melakukannya dengan memberikan senyum kepada orang-orang yang berhadapan dengan anda meskipun orang itu belum anda kenal sekalipun.Dengan murah senyum memberikan aura tersendiri bagi wanita tersebut.
8.Memiliki wawasan yang tinggi saat berbincang
Jadilah teman berbincang yang baik,yang memiliki wawasan yang tinggi ketika berbicara minimal paham tentang apa yang sedang diperbincangkan. Jika anda tidak tahu tentang apa yang dibicarakan minimal anda dapat menjadi pendengar yang baik.Belajar pula bagaimana cara bertutur kata yang baik sehingga menimbul kesan pada anda sebagai wanita yang cerdas.Ingatlah pria lebih tertarik pada wanita yang cerdas.
9. Jangan timbulkan kesan wanita murahan
Kesan ramah memang perlu diberikan wanita kepada orang-orang disekitarnya termasuk lawan jenisnya.Namun,jika ini terlalu berlebihan anda akan tampak sebagai wanita murahan.Anda harus memiliki batasan dalam bertindak ramah sehingga orang lain tidak memperlakukan anda semaunya yang terkadang terkesan kurang ngajar.
10. Jadilah Wanita yang berprinsip dan berkarakter.
Jadilah wanita yang memiliki prinsip hidup serta teguh pada prinsipnya karena zaman sekarang pria banyak mencari pendamping hidup yang teguh pada prinsip dan pendiriannya.
Sekian tips yang saya berikan pada artikel saya.Mungkin mulai sekarang anda dapat menata hidup anda agar menjadi lebih baik lagi.Sekian Terima kasih.
Tity Chahar Khan
CINTA BEGINI
Saat itu cuaca di Ibu kota sangat panas sekali, cahaya matahari yang serasa menyengat kulit hingga rasanya menembus tulang paling dalam. Akan tetapi panasnya hari itu tak mencegah niatku untuk mengikuti kegiatan OSPEK di kampus baruku, ya kegiatan khusus untuk mahasiswa baru setiap tahunnya.
Semangat yang tumbuh di jiwaku sungguh besar, bagaimana tidak? Impian yang selama ini ku raih, selama 3 tahun aku belajar dengan gigih hanya untuk mendapatkan Ijazah SMK dengan NUN terbaik disekolahku. Kemudian bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Universitas terfavorit di Kota ini.
Sungguh bangganya tiada terkira ketika ku mulai berdiri di tengah lapangan Kampus impianku, walaupun panasnya matahari saat itu benar-benar menyengat kulitku.
Selain kebanggaan yang aku peroleh, aku juga bisa bertemu kawan-kawan lamaku sewaktu SD, SMP, bahkan teman TK dulu. Hehehe.. ini nih yang bener-bener WOW buat aku, bisa berjumpa lagi dengan sahabatku sewaktu SMP, bahkan 1 kelas loh. Idihhh.. seneng banget deh! Panggil saja dia Rere.
Teman sewaktu SMK juga ada yg 1 kelas denganku, dia Lia. Sungguh bahagia tiada terkira, semangat kami bertiga sungguh luar biasa! Sudah menjadi barang tentu, karena kita akan terus bersama dalam menggapai cita-cita kita selama ini. Yaitu mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, nggak cuman itu loh cita-cita kita ya tentu saja kita pengen lah jadi guru Matematika yang professional. Amieeen ya Allah..
Pelaksanaan OSPEK sudah kita lalui selama 2 hari. Selang beberapa hari proses belajar pun sudah dimulai tapi aku belum mengenal 100% teman-teman sekelasku. Kemana-mana cuman bertiga.
Setiap mata kuliah berlangsung selalu di awali dengan perkenalan bikin bosen nih. Hemm.. tapi ada 1 cowok nih yang keliatannya sih bening banget, istilahnya tuh unyu-unyu gitu. Pas dia maju tuh kedepan memperkenalkan diri, ternyata dia asal Bandung, namanya Dion.
Tampan sih, keren juga. Tapi bukan tipe aku, dia terlalu perfect buat aku. Hihihi.. sebenere dikampus sekalian nyari gebetan sih, ya maklum buat pelarian aja secara aku baru putus gitu dari mantan aku.
Sudah hampir 2 minggu kegiatan perkuliahan berlangsung, tapi yang aku kenal cuman Dion, Beno, Rio, Nino sama Reza. Yang lainnya entah kenapa susah banget akrabnya.
Banyak yang bilang kalo Reza suka sama aku, waduhhh… gaswat donk! Gimana enggak. Aku nih paling tenksin kalo di taksir sama cowok 1 kelas. Setiap Reza deketin aku, aku langsung buru-buru kabur. Ya biar perasaan Reza ke aku gak semakin besar.
Tapi aku juga pengen deh ngrasain gimana rasanya pacaran sama cowok yang seumuran sama aku, ya buat coba-coba aja sih. Secara selama ini aku slalu pacaran sama cowok yang 3-5 tahun lebih tua dibanding aku.
Dion, salah satu cowok inceran aku di kelas ini. Yeah.. cuman dia sih yg kayak’nya cocok buat aku. Dia kan keren, unyu-unyu cocok lah sama aku. Hehehe…
“woe sha, gue liat-liat loe lagi deket ya sama Dion?” Tanya Beno.
“emm.. menurut loe gimana?” tanyaku balik sembari menepuk bahu Beno.
“loh kok malah balik nanya ke gue sih?? Eh tapi ya bray, loe tuh udah cocok loh sama si Dion! Ya secara Dion kan ganteng, loe juga cantik. Pasti bakal jadi pasangan terserasi dikampus kita. Wkakaka…” jawabnya bercanda.
Aku fikir-fikir bener juga kata si Beno, hmm.. semakin semangat nih aku buat deketin si Dion. Tapi mudah-mudahan aja nih si Dion juga ada chemistry buat aku.
Selang beberapa hari, Dion ngajakin aku jalan. Wihh.. senengnya! Tapi aku gak sendirian, aku ngajakin Rere. Dan Dion ngajakin temen-temen gank’nya (Rio, Beno, Nino, sama Rio). Seru nih kita makan bareng, jalan, shopping, dan banyak kegiatan seru lainnya.
Kata Beno nih, rencananya si Dion mau nembak aku. Tapi di saat moment’nya pas banget si Dion kagak nembak-nembak. Uhh.. sebel banget lah! Aku juga udah capek jalan-jalan seharian, nunggu si Dion kagak nembak-nembak. Aku buru-buru ngajak Rere pulang.
Esok harinya sewaktu dikampus, si Dion diem aja sama aku. Mungkin dia sedikit marah sama aku gara-gara aku pulang duluan, tapi ya biarin lah abisnya aku juga sebel dia kelamaan sih.
Pas aku lagi jalan menuju kelas, tiba-tiba Beno merangkul bahu aku. “sha, gimana udah jadian belom sama si Dion? Pasti udah kan? Mana nih PJ’nya” tegur Beno.
“ah.. bulshit loe!” jawabku ketus.
“kok bulshit sih, emang Dion nggak nembak elo??”
“enggak!!! Udah lah, Ben! Gue udah nggak mau ngegubrisin si Dion.” Jawabku semakin ketus yang kemudian menempati bangku nomor 2 dari belakang.
Ya memang aku sangat nggak suka sama cowok yang bertele-tele. Aku jadi semakin ilfeel sama dia.
Sengaja aku ambil bangku yang dibelakang biar menjauh dari si Dion, yang saat itu Dion duduk di depan, tepatnya depan Dosen.
Braaakkkkk .. ups! Bukuku jatoh kearah bangku belakang. Sewaktu aku mengambil buku itu, sekilas aku melihat sosok seorang cowok yang sebelumnya aku belom pernah melihat. Yeah.. dia duduk tepat dibelakangku. Hemm.. manis sekali! Siapa dia?
Cuek banget… dan karena kecuekannya aku jadi semakin penasaran akan tuh cowok. Sepertinya dia bukan anak baru di kelas ini, ya buktinya dia udah akrab banget sama si Lia.
Selepas mengikuti mata kuliah jam pertama, aku dan Rere berjalan menuju kantin. Spontan aku melihat Lia lagi bercanda sama cowok manis tadi. Sewaktu aku memanggil Lia, sedikitpun cowok itu nggak menoleh aku. Padahal biasanya gak ada cowok yang gak terpesona ngeliat aku. Hahaha PD banget akunya. Rasa penasaaran semakin menyelimutiku.
Di sepanjang perjalanan menuju kantin, aku nanya-nanya sama Lia soal cowok itu. Eh tapi malah di ketawain.
“eh Li, cowok yang pake baju kotak-kotak tadi siapa sih? Kok elo akrab banget, dia anak baru ya?” tanyaku penasaran.
“maksud kamu Yudha? Enggak lah kita udah 1 kelas sejak awal masuk” jawab Lia santai.
“masak sih? Kok aku baru tau yaa..”
“Loe aja kali yang nggak pernah merhatiin dia, kenapa sih loe nanya soal dia? Loe naksir ya? Cie cie..” tungkas Lia sembari menyubit pipiku yang sering dibilang tembem oleh temen-temen semenjak SMK.
Aku pun cuman bisa tersenyum malu hehehe.. ini kali ya yang dinamakan cinta pandangan pertama. Cie elah lebay nih Shasha.
Di hari itu juga pas aku berjalan menuju tempat parkir, ada cowok yang manggil aku dari belakang.
OMG.. ternyata cowok manis itu!!! Dia meminta nomor Pin BB aku, WOW special banget hari ini. Aku berharap bisa deket dan BBMan sama dia.
Sesampai rumah, sampai malam aku menunggu ada permintaan pertemanan baru masuk di BB aku ya Pin BB Yudha maksudnya. Hehehe…
Tapi sayangnya, dia gak ada nginvite juga.
Kesiangan!!!!!!
Yeah lagi-lagi terlambat masuk kelas. Sesampai dikelas hanya ada 1 bangku kosong tepat di belakang bangku Yudha. Wahh.. ini kesempatan buat deketin Yudha.
“Yudha..” panggilku lirih.
“apa???” jawabnya dengan suara lembutnya.
“kok kemaren kamu gak invite aku, aku nungguin kamu loh.”
Dia nggak jawab pertanyaanku malah senyum nyengir. Ih ngeBTin sekali!!!! >.<
Benar-benar kejutan.. malamnya Yudha invite aku, kami BBMan hingga larut malam. Dia juga nemenin aku nonton Film kesukaanku. Ya walaupun nemeninnya cuman lewat BBM sih.
Setiap hari kita BBMan. Pada saat itu aku lagi pinjem flashdisk dia buat mengerjakan tugas Fisika. Dan nggak sengaja aku melihat beberapa foto cewek cantik banget di koleksi foto yang tersimpan di flashdisknya.
Saat itu dia yang lagi duduk tepat di samping kananku sambil bermain Blackberry hitamnya, aku langsung menanyakan tentang cewek itu.
“yud, ini foto siapa? Cantik banget…” tanyaku sambil menunjukkan foto gadis itu ke hadapan Yudha.
“Dia Metha, mantan pacar aku.” Jawabnya singkat.
“kamu masih sayang ya sama dia..”
“Enggak lah..!”
“Boong banget sih, buktinya kamu masih simpen foto dia. Enggak salah kok kalo kamu masih sayang sama dia, secara dy cantik banget.” Gumamku sambil menyenggol bahunya.
“masak cuman gara-gara nyimpen foto di bilang masih sayang, sini aku lihatin foto mantan-mantan aku. Aku emang nggak pernah hapus foto mantan-mantan aku.” Jawabnya santai dengan menunjukkan foto-foto mantan pacarnya dulu, ratusan foto mantan pacarnya yang dia tunjukkan ke aku.
Busheettt.. itu cewek cantik-cantik banget. Aku jadi minder mau deketin dia. Mantan-mantannya jauh lebih cantik di banding aku.
Apalagi Yudha pernah bilang ke Lia kalau Yudha sedikitpun nggak ada niat buat deketin aku. Ya wajarlah aku nggak ada apa-apanya dibanding cewek-cewek yang pernah singgah di hatinya.
Buat aku pacaran sama dia tuh bagaikan mimpi yang nggak bakal pernah jadi kenyataan. Tapi entah kenapa dia selalu memberikan harapan-harapan buat aku.
Setiap hari dia perhatian sekali sama aku. Bahkan setiap berangkat ke kampus sebelum masuk kelas dia selalu menunggu kedatanganku di sebelah selatan parkir motor.
Bahkan teman-teman 1 kelas hingga kelas lainnya mengira kalau aku dan Yudha udah jadian.
Tapi hari itu benar-benar sangat mengejutkan, tiba-tiba si Yudha ngebet banget ngajakin aku jalan. Ya udahlah aku turutin kemauan dia. Kita jalan-jalan di tepi pantai.
Saat itu dia mengungkapkan perasaannya ke aku, benar-benar di luar dugaan. Si Yudha cowok cuek, si tampan nembak aku???? Ini baru WOW.
Spontan, saking bahagianya aku langsung menerima dia tanpa berpikir panjang. Dia juga sempet bilang, kalau awalnya dia nggak berani mendekati aku karena dikelas ada 2 cowok yang naksir sama aku, yaitu Dion sama Reza.
Ih… rasanya seperti mimpi. Bahagianya tak terhingga. Tapi dia bukan tipikal cowok romantic seperti yang aku idam-idamkan selama ini. Dia itu cuek’nya tingkat dewa. Tapi no problem, justru karena kecuekannya itu lah yang bikin aku semakin tergila-gila sama dia.
Hemm.. saking cueknya dia dikampus, sampai-sampai kita nggak terlihat seperti pacaran. Paling-paling kita ngobrol bareng cuman pas mau pulang, padahal 1 kelas loh.
Banyak temen-temen yang bilang, kalo aku sama dia tuh di nilai nggak harmonis. Terutama Dion, dia selalu ngompor-ngomporin aku soal Yudha. Tapi aku slalu beranggapan, kalau Dion memang sengaja berkata seperti itu. Ya kan memang si Dion suka sama aku, mungkin dia ingin hubunganku dengan Yudha cepat berakhir.
Entah kenapa mereka menilai hubungan kita kaya’ gitu. Sepertinya Yudha nggak bener-bener tulus cinta sama aku, ya bisa di lihat dari sikapnya dia sih.
Sampai pada suatu ketika saat aku sedang duduk di samping dia, sekilas aku melihat cincin yang melingkar di jari kelingking kiri si Yudha. Dan di saat aku ingin meminjam buat melihat lebih jelas cincin itu, dia mengelak meminjamkannya.
Rasa curiga sangat menyelimutiku saat itu, hati aku curiga. Saat itu juga hanya mantan pacarnya Yudha yang terfikir dibenakku. Pasti cincin itu ada hubungannya dengan mantan pacarnya itu.
Dia semakin mengelak meminjamkan cincin tersebut, aku marah dan bergegas meninggalkan dia. Dan dia sama sekali nggak mencegahku.
Sesampai di rumah, dia berkali-kali menelpon dan BBM aku, tapi satu pun nggak ada pesan dari dia yang aku bales. Keesokanya, pagi-pagi dia sudah ada di depan pintu kelas. Dia menarik bahuku, mengajakku bicara.
“kenapa kamu nggak bales BBM aku, nggak angkat telfonku? Segitu marahnya ya kamu sama aku?” tanyanya dengan mimic muka sangat lemas, wajahnya pun pucat sekali.
Aku hanya terdiam seribu bahasa,
“okee.. jujur cincin itu aku beli di Bandung, di dalamnya tertulis nama Metha. Tapi aku masih pakai cincin itu bukan berarti aku masih sayang sama dia, Enggak sama sekali. Aku tuh sayang sama kamu, maafin aku yaa..” jelasnya.
Akupun tak mampu berkata, hanya bisa menitihkan air mata. Nggak aku fikir ternyata sesakit ini. Dari kejadian ini aku mulai sadar kalau aku bener-bener sayang sama dia, dan aku takut kehilangan dia. Aku takut semakin aku marah akan semakin membuatnya kecewa karena keegoisanku yang nggak mau mendengar penjelasan dia. Aku hanya menghela nafas dalam-dalam.
“huuffffttt.. aku percaya sama kamu, kalau kamu sayang sama aku pasti kamu tau mana yang terbaik buat aku” jawabku mencoba menenangkan hatiku sendiri.
Aku sama dia pun baikan, tapi rasa kecewa masih saja menghantuiku. Hanya sedikit lega karena aku melihat, Yudha sudah tidak memakai cincin itu lagi.
Minggu depan kampus kami akan mengadakan camping, dengan senang hati aku ikut. 1 kelas kami ikut semua, uh ramenya WOW banget. Apalagi di kelasku terkenal paling kompak gokilnya.
Aku juga senang karena dengan kegiatan itu aku bisa berdua terus sama si Yudha. Saat kegiatan itu Yudha terlihat sangat perhatian sama aku, dia selalu ada disampingku.
Ketika acara pensi di mulai, disitu aku dan Yudha dikerjain abis-abisan sama kakak senior. Disuruh baca puisi di depan temen-temen. Resek banget nih kakak kakak.
Gara-gara kejadian itu hubungan kita jadi diketahui oleh banyak orang. Hehehe.. ya yang tadinya nggak kaya’ pacaran, setidaknya mereka sudah tau kalau Yudha pacar aku dan aku pacarnya Yudha. Jadi nggak ada lagi yang berani gangguin aku. Nggak kaya’ awalnya tuh pas kegiatan OSPEK banyak banget kakak-kakak senior yang godain gitu deh.
Dan pada kegiatan camping tersebut aku sempet duet loh sama si Dion, ih rame banget.. disitu keliat banget chemistrynya. Hehehe… tapi Dion terlihat sangat menyayangi aku, dia membawa lagu itu dengan sangat dalam. Seakan-akan lagu itu memang ditujukan buat aku.
Selepas duet, aku dan Dion bersantai sejenak di belakang panggung. Disitu aku hanya berdua bersama Dion, dan Dion menatap mataku begitu tajam.
“hey, loe ngapain natap gue kaya’ gitu? Serem amat..” tanyaku keheranan sembari mengacak-acak rambut Dion, yeah aku memang dekat sama Dion tapi kedekatan kami selama ini hanya sebatas sahabat.
Aku terkejut ketika Dion menarik tanganku dan mendekatkan tepat di dadanya. Dia menatapku dalam,
“Sha, maaf kalau aku masih sayang sama kamu. Aku benar-benar nggak bisa menghilangkan rasa ini.” Gumamnya lirih.
Aku hanya diam, belom sempat aku menjawab tiba-tiba Yudha ada di tepi panggung. Dia terlihat kecewa melihatku dengan Dion. Yudha bergegas menarik tanganku dan membawaku pergi dari tempat itu.
Sampai larut malam Yudha nggak ngajak ngomong aku, begitupula aku. Dion yang kemudian menyusul kami dia mengambil duduk agak jauh dari aku dan Yudha.
Sebelum aku dan Yudha berpisah untuk tidur, aku mencoba mengajak Yudha bicara dan menjelaskan mengenai kejadian tadi. Syukurlah.. Yudha percaya sama aku, kita nggak sampai berantem. Aku yakin, Yudha percaya kalau aku nggak mungkin mengkhianati dia.
Seiring berjalannya waktu, hubunganku dengan Yudha terlihat semakin renggang. Banyak perubahan pada diri Yudha. Dia jadi sering bengong di kampus, setiap aku Tanya sebabnya dia langsung mengalihkan pembicaraan. Perubahan dia membuat aku semakin bingung, bingung dengan apa yang harus aku perbuat. Yudha terlihat sedang di rundung masalah. Sampai-sampai perhatiannya ke aku pun berkurang. Jangankan perhatian BBMpun jarang sekali.
Perasaanku sungguh nggak enak, aku takut perubahan dia akan membuat hubungan ini bakal berakhir. Entah kenapa aku langsung terfikir hal itu. Aku takut kehilangan dia, nggak bisa terfikir gimana jadinya aku tanpa dia.
Disaat hujan gerimis membasahi tanah ini, aku duduk di balik jendela sembari melihat indahnya hujan. Aku pun membayangkan bisa bermain air bersama dia, ya air hujan. Sekilas aku tergugah dari lamunanku, HPku bergetar, aku melihat ada pesan dari Yudha. Secepatnya aku membuka pesan itu.
Ternyata kabar buruk, Yudha mengirim pesan yang isinya kata putus. Bagai petir menyambar seketika di dalam hati ini.
Ini BBM dari Yudha:
“Shasha maafin aku, selama ini nggak bisa bikin kamu bahagia. Aku hanya selalu mengecewakanmu. Selama ini kamu menginginkan sosok pria yang romantic tapi kamu gak bisa dapatkan dari aku. Aku slalu berusaha menjadi yang terbaik buat kamu. Tapi sepertinya usaha-usahaku selama ini gak cukup bikin kamu bahagia. Aku merasa bukan aku yang terbaik buat kamu, maafin aku.. sepertinya hubungan ini harus berakhir sampai disini. Aku sayang kamu, sha”
Benar-benar mengecewakan. Sedikitpun aku tak kuasa berkata apa-apa. Hanya bisa menitihkan air mata disepanjang malam. Dalam hatiku bertanya-tanya apa salahku?? Sehingga Yudha harus meninggalkan aku. Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba Yudha ingin mengakhiri semuanya, tanpa ada permasalahan sebelumnya.
Apa ini ada kaitannya dengan perubahan sikapnya akhir-akhir ini. Entahlah.. aku bisa apa harus bagaimana aku jika bertemu dia dikampus, aku hanya perempuan yang hanya bisa menangis menerima kenyataan ini.
Di kampus, aku nggak pengen memperlihatkan kesedihanku di depan teman-temanku.
Yudha datang, dia lewat tepat didepanku, yang saat itu aku lagi duduk-duduk di taman kampus bareng Rere dan Lia. Yudha memanggil Lia, Lia pun mencandaiku.
“sha, gue dipanggil tuh sama Yudha. Loe nggak cemburu apa?” Tanya Lia sembari menepuk bahuku.
Saat itu aku bener-bener menahan air mata yang hampir pecah ini, tapi aku tak kuasa menahannya. Air mataku pecah, Lia pun terkejut melihatku yang tiba-tiba menangis.
“sha, loe kenapa nangis?? Loe lagi berantem ya sama Yudha?” Tanya Lia khawatir.
“gue.. gu.. e gue putus Li, sama Yudha.” Jawabku terbata-bata karena menahan isakan tangis yang membasahi pipiku.
“apaaaaa????” Tanya Rere yang sangat terkejut mendengar penjelasanku.
“memang masalahnya apa, Sha sampai-sampai harus putus yang kalian sepakati.” Tanya Lia sembari memeluk bahuku.
“aku juga nggak tau apa salahku,Li. Tiba-tiba dia mutusin aku, padahal sebelumnya aku gak ada masalah sama dia.” Jelasku.
Lia pun bergegas menghampiri si Yudha, Nampak mereka berbincang-bincang cukup lama. Aku hanya ditemani Rere, Rere mencoba menghiburku saat itu.
Teman-temanpun yang mendengar kabar itu, turut menghiburku. Aku sungguh beruntung memiliki teman seperti mereka. Mereka sungguh teman yang baik.
Dari jauh aku melihat Lia menghampiri Yudha dengan mimic muka yang sangat ganas, yeah.. Lia terlihat begitu marah sama Yudha.
“Yud, loe tuh pengecut banget sih! Jangan bisanya cuman mainin perasaan cewek donk.” Bentak Lia dengan menodongkan jari telunjuknya.
“Li, maafin aku.. aku nggak bermaksud mainin Shasha. Justru karena aku nggak mau nyakitin Shasha terlalu jauh. Aku takut semakin dia mencintai aku dia akan semakin terluka.” Tungkas Yudha yang langsung memotong perkataan Lia.
“maksud kamu nggak pengen nyakitin Shasha terlalu jauh apa? Kamu nggak bener-bener mencintai dia. Jadi selama ini kamu bohongin dia, kalo kamu nggak cinta kenapa kamu nembak dia. Bangsat ya loe!!!” Nampak Lia semakin marah dengan alasan Yudha.
Yudha hanya terdiam di kala itu, mungkin benar apa yang ditanyakan Lia. Yeah.. Yudha memang nggak pernah mencintai aku, selama ini aku yang selalu keGRan. Aku slalu menganggap Yudha itu sayang sama aku, sempat aku mendengar dari beberapa teman-temanku bahwa Yudha sama sekali nggak pernah membuktikan bahkan memperlihatkan sayangnya dia ke aku. Sekarang pun aku menyadari, cinta ini memang bertepuk sebelah tangan.
“sekarang gini Yud, gue tau loe emang gak cinta sama dia. Dan loe bener, kalo loe ninggalin dia sekarang sebelum hubungan kalian terlalu jauh, tapi loe bisa omongin ke dia langsung jangan hanya via HP. Itu berarti loe pecundang, loe berani berbuat tapi nggak bertanggung jawab. Loe udah bikin dia nangis tapi loe nggak hibur dia.” Gumam Lia dengan nada lembut, agar Yudha nggak terpancing emosi oleh perkataan Lia.
Agak lama keduanya berbincang-bincang. Mata kuliah pun hampir di mulai, aku menuju kelas bersama teman-temanku. Aku mengambil bangku paling belakang tepat disamping Dion.
Sekilas Dion melihat mataku berkunang-kunang menandakan bahwa aku usai menangis.
“Sha, loe abis nangis ya? Kenapa Sha?” Tanya Dion yang terlihat khawatir, memang Dion sangat care sama aku. Dia selalu menjadi orang pertama yang menghibur aku di kala aku berduka. Tapi kali ini memang aku sengaja belom menceritakan kejadian ini ke dia. Awalnya memang aku nggak mau mengumbar masalah ini. Tapi kenyataannya, kabar ini menyebar kilat hingga kelas lain pun tau hal ini.
“gue putus sama Yudha” jawabku singkat.
“hah????? Kok bisa? Masalahnya apa? Tanyanya berturut-turut.
“dia mutusin aku tanpa alasan yang jelas, Yon. Aku sendiri juga lagi mencari-cari kesalahanku.”
Belum selesai aku menjelaskan, Dion langsung nyamperin Yudha. Dion menarik kerah baju Yudha. Suasana kelas menjadi amat sangat tegang.
“Pengecut loe, Yud. Perempuan memang seperti boneka. Tapi loe harus tau cowok sejati nggak pernah mainin boneka. Maksud loe apa seenaknya mutusin Shasha sepihak? Hah..” bentak Dion sembari hendak memukul Yudha.
Akupun langsung menghampiri mereka, mencoba menarik tangan Dion yang hampir memukul Yudha.
“udah.. udah.. loe apa-apaan sih Yon?” gumamku sambil mendorong bahu Dion.
“Yudha tuh harus dikasih pelajaran, Sha. Mentang-mentang dia keren seenaknya mainin cewek.” Jawab Dion yang Nampak benar-benar marah.
Yudha hanya terdiam. Dia terlihat amat sangat bersalah. Vian, sahabat Yudha sekaligus kekasih Dela teman sekelasku juga bergegas menghampiri kami. Vian bermaksud ingin menyelesaikan permasalahan ini.
“Dion, gini ya ini bukan urusan loe. Ini tuh masalah Shasha dan Yudha, jadi loe nggak berhak ikut campur. Biarkan mereka berdua yang menyelesaikan masalahnya. Kita sebagai temannya hanya berhak menyuport mereka bukan malah menyudutkan seperti ini.” Tungkas Vian panjang lebar.
“oww.. jadi loe ngebelain si Yudha ya, mentang-mentang Yudha sahabat loe” bentak Dion ke Vian. Mereka jadi saling beradu mulut, aku bingung kenapa semuanya jadi semakin ribet gini.
“sembarangan ya loe ngomong!! Gue juga tau, Yon sebenernya loe gini juga karna loe masih suka kan sama si Shasha. Mangkanya loe mati-matian belain Shasha.” Balas Vian mengece Dion.
Dion hanya terdiam mendengar Vian, mungkin benar Dion masih suka sama aku. Buktinya dia begitu marah ketika mendengar aku disakiti oleh orang lain. Dion memang orang yang baik, dia rela menderita demi orang yang disayanginya bahagia. Ya Allah kenapa tak kau pindahkan saja rasa sayang ini ke Dion..
Aku terhentak dari fikiran-fikiran kacau. Tapi aku benar-benar kecewa dengan sikap teman-temanku yang nggak bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
“kalian tuh sadar nggak sih, kalian bukannya membantu aku tapi malah menambah-nambahi beban fikiranku. Ngertiiiiii!!!!!!” teriakku, sembari mengambil tas dan bergegas pulang. Sengaja aku tidak mengikuti mata kuliah, sepertinya kondisiku tidak memungkinkan.
Dirumah aku benar-benar tak kuasa menahan air mata yang selalu berlinangan. Kenapa begitu sakit, rasanya aku menyesal mencintai dia bahkan mengenalnya. Aku menyesal masuk dalam kehidupannya.
Aku berfikir, bagaimana bisa aku melupakannya sedang aku slalu bertemu dia setiap hari. Dia benar-benar beda dengan mantan-mantanku yang lain. Dulu kalau aku putus, hanya butuh 1-2 bulan untuk melupakannya ya karena kita memang jauh.
Sedangkan aku dengan Yudha, kita 1 kampus bahkan 1 kelas. Tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya. Mampukah aku melupakan dia?
Senyumku serasa terbawa kehancuran yang Yudha berikan, semangatku hanyut bersamanya. Semuanya berubah, nggak ada lagi gurauan dari teman-teman buat aku dan Yudha. Suasana kelas pun jadi sepi, ya karena aku si Shasha yang terkenal cerewet, bawel, lucu, dan WOW sekarang jadi pendiam. Aku hanya bicara seperlunya saja, senyum pun jarang terlihat melingkar dibibirku.
Yudha yang dulunya selalu ceria, dan bersemangat sekarang pun berubah. Sekalipun aku nggak pernah ngomong sama dia semenjak putus.
Aku jadi nggak betah tinggal di kampus ini, aku pengen pindah. Aku tersiksa dengan keadaan ini.
Hufft.. teman-teman yang juga pacaran 1 kelas sama denganku juga ikut ketularan putus. Hehehe..
Berhari-hari ku lalui tanpa Yudha.
2 minggu setelah putus, aku melihat di jari kelingking kirinya Yudha ada cincin yang pernah aku lihat sebelumnya. Yeah.. aku inget, itukan cincin yang ada nama mantannya didalamnya.
Oww.. sekarang aku tau, dia mutusin aku mungkin karena dia balikan lagi sama Metha mantannya itu. Ya Allah sakiit sekali hati ini.
“dia rela ninggalin aku hanya demi orang lain. Ya Allah.. “ fikirku yang tak terasa air mata ini menitih membasahi pipiku lagi.
Saat itu hujan lebat sekali, aku berteduh di sebuah pos sebelah barat kampus. Cetarrrr… aku melihat Yudha berbelok arah menuju tempatku, dia memakirkan motor CBR’nya tepat disebelah motorku. Mungkin dia nggak tau sebelumnya kalau aku juga berteduh ditempat itu. Di tempat itu kita hanya berdua. Sampai hampir 15 menit kita sama sekali nggak berbicara. Aku hanya bermain blackberry putihku. Dan dia juga bermain blackberry hitamnya tanpa menengok aku sekalipun.
Petir menyambar-nyambar, sebenarnya aku takut banget sama petir. Dan Yudha juga tau kalau aku takut petir.
“petirnya serem, kamu nggak takut?” tanyanya sambil tersenyum kecil.
Wiihhhh.. aku bahagia sekali, akhirnya dia mengajakku berbicara. Tapi aku sangat gugup sekali, aku hanya menjawabnya dengan senyuman.
Saat itu aku lupa nggak bawa jaket, Yudha melihatku kedinginan. Dia meminjamkan jaketnya buat aku. So sweet sekali, aku fikir Yudha nggak bisa romantic.
Seketika aku inget tentang cincin itu, segera aku lempar jaketnya ke tangannya. Dia terkejut, mungkin dia tau kalau saat itu aku lagi marah.
“kenapa.. kamu kedinginan, pakek aja jaket aku.” Tegurnya lembut.
“enggak!” jawabku ketus ya karena kesal melihat cincin itu.
“maaf kalau aku ada salah sama kamu, kamu patut kok benci sama aku” gumamnya memelas.
“iyaa.. aku kesel sama kamu! Sekarang aku tau apa alasan kamu mutusin aku. Kamu balikan lagi kan sama mantan kamu. Aku gak nyangka ya sama kamu, seseorang yang aku anggap baik ternyata hatinya busuk. Mempermainkan perempuan, dan menjadikannya sebagai pelarianmu saja. Cowok macam apa kamu? Inget 1 hal, Yud sekarang kamu boleh ninggalin aku buat Metha tapi suatu saat juga pasti kamu merasakan bagaimana sakitnya ditinggalkan orang yang kamu cintai hanya untuk orang lain.” Jelasku panjang lebar yang kemudian bergegas pulang meninggalkan dia walaupun dengan keadaan hujan lebat dan badai yang menyambar-nyambar.
Sesampai dirumah aku basah kuyup, badanku demam. Mamaku khawatir, aku terjadi apa-apa. Mamaku segera membawaku kerumah sakit.
Rasanya aku ingin memeluk mama, aku pengen menceritakan semuanya. Tapi tanpa aku berbicara pun mama sudah merasa bahwa aku sedang ada masalah. Ketika aku menceritakan semua tentang Yudha ke mama, mama langsung memelukku. Rasanya sedikit tenang menangis di pelukan mama.
Esok harinya, teman-temanku menjengukku dirumah sakit. Tapi aku nggak melihat Yudha. Sedikit kecewa sih, bagaimana tidak? Aku sangat berharap ada dia disini sekarang.
1 minggu aku menjalani rawat inap di rumah sakit. Begitu pulang aku langsung di ijinkan mengikuti kuliah. Senangnya..
Sebelum nyampai rumah, aku dan mama mampir ke mall buat belanja baju.
Ketika aku memilih-milih baju aku melihat seseorang cewek cantik, rambutnya terurai panjang memakai dress pendek berwarna ungu tepat di depanku, tepatnya sebelah kiri mannequin. Aku merasa pernah melihat cewek itu, tapi.. ow iya aku inget aku pernah melihat dia di koleksi foto milik Yudha. Yeah.. dia Metha.
Sepertinya dia nggak sendirian, dia bersama seorang cowok tinggi berkulit putih berwajah garang dan telinga kanannya pun bertindik.
Aku mencoba menghampiri dan menyapa mereka berdua.
“hai.. kamu Metha ya?” sapaku.
“iya, siapa ya? Apa sebelumnya aku mengenalmu?” tanyanya lembut.
“kenalin aku Shasha temen kelasnya Yudha, pacar kamu” jelasku sambil tersenyum kecil.
“ow.. Yudha. Oiya.. kenalin ini Doni pacar aku.” Gumam Metha sembari mengenalkan cowok yang ada di samping kirinya.
Aku sedikit terkejut, kenapa Metha menyebut cowok itu pacarnya. Bukankah pacarnya itu Yudha???
“Loh bukankah kamu balikan sama Yudha?” tanyaku penasaran.
“ya beberapa hari lalu memang aku balikan sama dia, tapi hanya 3 hari. Aku lebih memilih Doni karena aku dengar di kampus Yudha udah punya pacar. Nggak mungkin donk, aku nerima orang yang udah punya pacar.” Jelasnya panjang lebar.
OMG yang dimaksud Metha kan aku, tuh kan.. apa aku bilang? Bener kan kalau Yudha pasti akan merasakan apa yang aku rasakan.
Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku ketika mendengarkan penjelasan Metha. Aku sengaja nggak cerita ke Metha kalau aku ini mantan Yudha. Aku malu, aku di tinggal Yudha karena dia.
Sesampai dirumah aku terus berfikir tentang perasaan Yudha, pasti perasaannya terluka. Kasihan.. aku pengen banget hibur dia. Ah.. tapi ngapain aku mikirin dia, belom tentu dia mikirin aku.
1 minggu saja aku nggak masuk kuliah, semuanya terasa berubah. Dela yang awalnya pacaran sama Vian sekarang putus. Dan Dela terlihat dekat sekali dengan Yudha.
Teman-teman banyak yang bilang ke aku, bahwa Yudha dan Dela lagi proses pendekatan. OMG.. baru juga aku sembuh dari penyakitku, harus mendengar kabar buruk lagi.
Vian menyambut kehadiranku dengan sangat baik di kelas. Vian semakin dekat denganku. Kemana-manapun aku slalu sama Vian. Teman-teman mengira aku tukar pasangan. Yudha sama Dela, dan aku sama Vian. Ih.. yang bener aja, perasaanku ke Yudha nggak pernah berubah. Sampai sekarang aku masih menyayangi dia, aku nggak bisa move on dari dia.
Tapi sayangnya, aku setiap hari harus selalu menahan cemburu. Setiap hari harus melihat Dela dan Yudha berdekatan, bahkan semakin hari semakin mesra.
Sabar Shasha, Allah sedang menguji kesabaranmu..
Seiring berjalannya waktu, keceriaanku yang dulu sempet hilang sekarang hampir kembali. Aku bisa tertawa lagi, tersenyum dan bercanda gurau bersama teman-teman.
Kejadian-kejadian kemaren aku jadikan sebagai pelajaran. Dalam mengambil keputusan kita harus perlu berfikir 1000x lagi. Kita harus memikirkan dampak kedepannya, agar kita tidak jatuh di lubang-lubang kehancuran. Ya sedikit demi sedikit aku bisa melupakannya. Setidaknya kedekatan Yudha dengan Dela dapat mengurangi rasa sayangku ke Yudha. Semoga aku bisa move on dari Yudha secepatnya, dan mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dari Yudha.
Aku dan Yudha pun sekarang udah biasa, kita berbicara bahkan bercanda gurau seperti awal perkenalan dulu.
Sempat aku berbincang-bincang dengan Yudha. Dia berkali-kali minta maaf hanya karena kejadian beberapa bulan yang lalu.
“sha maafin aku ya, aku jahat banget sama kamu. Ninggalin kamu gitu aja.” Gumamnya.
“udahlah Yud, yang lalu biar berlalu. Aku udah maafin kamu kok. Aku juga tau kamu nggak bakal bisa bahagia denganku selagi kamu masih terbayang-bayang si Metha. Kita nggak mungkin jalani cinta yang seperti ini.” Jelasku melembut.
Dia tersenyum kecil, kemudian memelukku penuh kasih sayang.
Terima kasih Ya Allah.. Engkau telah mengirimkan Yudha untukku, dengan kehadiran Yudha aku bisa mendapatkan berbagai pelajaran. Semua yang Kau berikan padaku adalah cara Mu memberiku proses Pendewasaan.
TAMAT
cerpen islami Ada Cinta Dibalik Cadar Az-zahra
ADA CINTA DIBALIK CADAR AZ-ZAHRA
Tetesan embun dan basuhan air wudhu’ itu terlihat dari wajah Az-Zahra. Dia bergegas menyapa dunia untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi Islam di Solo, Jawa Tengah. Dia merupakan wanita cantik dengan beragam kerudung warna Merah khas yang selalu ia kenakan di setiap harinya. Saat ini, dia sedang mengikuti mata kuliah dalam bidang komunikasi dan penyiaran islam yang nantinya dia akan menjadi seorang pendakwah. Semua terasa menyenangkan baginya, menyenangkan bagi lahir dan batinnya.
Saat matahari mulai menampakkan warna jingganya di sebelah barat, dia teringat akan kewajibannya yang selalu dia lakukan setiap senja itu tiba. sungguh dia seorang wanita yang sempurna. Dia setiap senja, selalu menyibukkan dirinya di sebuah Taman Pendidikan al-Qur’an yang memang di peruntukkan bagi anak-anak yang tergolong telah yatim/piatu. Sungguh mulia hati Az-Zahra ini. Dia saat ini sedang mengajarkan bagaimana membaca huruf hijaiyah dengan benar dan cara menulis huruf arab dengan benar pula. Semua murid yang belajar dengan Az-Zahra ini merasa sangat senang. Karena Sifat Az-Zahra yang ramah dan memang sabar dalam memberikan ilmu agama kepada mereka.
Hingga saat suatu malam, ketika Az-Zahra hendak berpulang kekontrakkannya terjadi peristiwa yg menghambat perjalanannya. Mobil yg dikendarai Az-Zahra mogok. Mobilnya mogok tepat di depan pondok pesantren yg santriwatinya diwajibkan mengenakan cadar. Saat itu Az-Zahra tertunduk di bagasi depan mobilnya nampak bersedih.
Sesaat kemudian terlihat seorang ustadz muda dan tampan menghampiri Az-Zahra, “assalamualaikum.. ukhty..” sapa beliau.
Az-Zahra sempat terkejut menjawabnya “wa'alaikumsalam warrahmatullah..”
“ada masalah dengan mobilnya kah??” tanyanya sembari senyum ramahnya.
“mobil ana tiba2 mogok akhi, ana hendak menghubungi bengkel tetapi hp ana baterainya habis. Rencana menunggu angkot ternyata sopir angkot sedang sibuk demo di depan gedung DPR. “ jawab Az-Zahra dengan tenang, walaupun sebenarnya sedang gundah.
Alhasil Ustadz muda tersebut berniat membantu memperbaiki mesin mobil Az-Zahra. Alhamdulillah mobilnya dapat dinyalakan kembali.
Terlihat wajah riang dari raut Az-Zahra. Tidak lupa ucapan terima kasih dari mulut Az-Zahra, “syukron katsiron akhi, Jazakumullah Khayran” ucapnya dengan keramahan..
“wa iyyak.. Ukhty”, jawab Pemuda itu.
Mereka berdua sempat bercakap-cakap, ternyata nama pemuda itu adalah Ust. Za'i. Beliau adalah salah satu dosen muda di universitas tempat Az-Zahra menuntut ilmu. Az-Zahra memang mahasiswi baru, untuk itu sungguh dimaklumi bila belum sepenuhnya Az-Zahra mengenali seluruh dosen-dosennya. Akan tetapi Ust. Za'i juga merupakan pengasuh pondok Ma'had Ahlusunnah Wal Jamaah atau biasa disebut ponpes ASWAJA pondok yg mewajibkan santriwatinya bercadar.
Keesokan harinya, Az-Zahra kembali berangkat ke kampusnya dengan mengenakan kerudung merahnya yg khas, sehingga sangat mudah bagi mahasiswa-mahasiwi lain mengenalnya. Dengan begitu cepat Az-Zahra menjadi familiar dikampusnya. Dia terkenal dengan sebutan Gadis berkerudung merah. Wajahnya yg cantik, berkulit putih, dan memiliki hidung mancung itu lah yg membuat para akhi banyak yang mencintai dan mengaguminya, selain dari fisiknya dari sikap dan tingkah lakunya membuat para ukhty yg lain merasa iri. Sikapnya yang lembut, ramah tamah, dan berjiwa penolong.
Suatu ketika Az-Zahra hendak memberikan tausiyah secara on air melalui radio, Az-Zahra bertemu dengan ust. Za'i. Seorang Akhi yang membantu memperbaiki mesin mobilnya kala itu.
Pertemuan yg tidak sengaja itu membuat Az-Zahra terkejut, kemarin lusa saat bertemu di depan ponpes Uswaja, dia tidak terlalu jelas mengenali atau menatap jelas wajah tampan ust. Za'i karena faktor kondisi cuaca malam hari.
Tepan di stasiun Radio tersebut, mata Az-Zahra terpanah menatap wajah tampan Ust. Za'i.
“Assalamualikum Az-Zahra..” salam Ust. Za'i.
Buyarlah tatapan Az-zahra kepada ust.Za'i yg dikejutkan oleh salamnya.
“astaghfirullah.. Wa'alaikumsalam warrahmatullah ustadz.” jawabnya.
Mereka mengisi sesi tanya jawab mengenai hukum Pacaran dalam Islam melalui stasiun radio. Dari situlah Az-Zahra dan Ust. Za'i mulai dekat.
Ust. Za'i menawarkan Az-zahra untuk mengajar ngaji di pondok pesantrennya untuk membantu ibunya, karena ustadzahnya yg biasa menemani ibunya sedang sakit.
“tentu dengan senang hati, ustadz. Mengajar mengaji adalah pekerjaan mulia, ana ada waktu hanya ketika ba'da isya' ustadz.. “ jawab Az-Zahra dengan senyum gembira.
Memang Az-zahra terlalu sibuk dengan kegiatan sehari-harinya, dari kuliah, mengajar ngaji di panti asuhan, pendakwah via On air maupun off air melalui stasiun radio.
Keesokan harinya matahari nampak terbit dengan sempurna kondisi yang cerah mewarnai kegiatan Az-zahra kala itu, ketika Az-zahra melangkahkan kakinya masuk kedalam pondok pesantren Ust. Za'i, dia sedikit asing melihat para ukhty yg menutupi tubuhnya hingga wajahnya dengan kain hitam, hanya mutiara indah mereka yg nampak.
Az-Zahra nampak terpaku,
“ada yg asing kah menurut antum??” tanya Ust. Za'i
Az-zahra tersenyum sebelum menjawabnya, “ afwan, akhi.. ana tidak pernah berkomunikasi sebelumnya bersama wanita2 yg mengenakan cadar, ana takut pemikiran ana berbeda dengan mereka”
“kita semua sama Az-Zahra, Tuhan kita hanyalah Allah SWT, nabi kita nabi besar Muhammad SAW, kitab kita adalah kitab suci Al-Qur'an. Apa yg membedakannya??”
Az-zahra hanya diam tertunduk, sepertinya ada yg difikirkan dalam benak Az-zahra.
Ketika hendak masuk dalam suatu ruangan nampak para ukhty sudah berkumpul bersama wanita separuh baya yg juga mengenakan baju gamis besar, bercadar pula, yaitu umi dari ust.Za'i.
“Assalamualaikum Umi..” salam Ust.Za'i kepada uminya.
“wa'alaikumsalam Warrahmatullah..” jawabnya.
“umi perkenalkan, ini adalah Az-Zahra yg akan menggantikan ustadzah Aisyah sementara waktu. Az-zahra adalah salah satu mahasiswi Za'i.” ujar Ust.Za'i.
“Assalamualaikum Warrahmatullah, Umi..” Salam Az-zahra sembari senyumnya yg begitu ramah.
“wa'alaikumsalam ukhty.. subhanallah cantik sekali.” sanjung Umi Fitri kepada Az-Zahra.
“Syukron Katsiron umi.. “
Tidak lama mereka berkenalan, kegiatan mengaji segera dimulai. Banyak para santri yg memuji kecantikan Az-zahra, tetapi ada sebagian yg menggunjing karena busana yg dikenakan berwarna mencolok, namun karena hati Az-Zahra yg begitu mulia dia hanya menjawabnya dengan senyuman.
Kegiatan mengaji telah usai, suasana pondok malam itu begitu sunyi, hanya ada suara jangkrik yang mengerik namun dengan suara itu, Az-zahra dapat merasakan kedamaian yang luar biasa. Suara jangkrik yang mngerik itu lebih indah dibandingkan suara bising dari kendaan bermotor dikota.
Az-Zahra dan Umi Fitri berbincang-bincang.
“dari mana asal antum??” tanya umi Fitri kepada Az-Zahra.
“ana dari surabaya umi, tapi ayah ana dari cilacap.” Jawab Az-Zahra menjelaskan.
“Subhanallah.. kebetulan sekali, umi juga dari Cilacap.” sahut Umi Fitri.
Sungguh maha Besar Allah, Dunia memang sempit secara tidak sengaja mereka berbincang-bincang, ternyata keluarga Umi Fitri sangat dekat dengan keluarga ayah Az-zahra. Dan ternyata ayah Az-Zahra adalah mantan kekasih Umi Fitri, bahkan sebelum kelahiran Az-zahra umi Fitri dan Ayah Az-zahra sempat berhubungan gelap akan tetapi tidak sempat berzina. Hanya saja mereka masih saling mencinta. Namun kebetulan itu tidak diceritakannya kepada Az-zahra.
Setelah berminggu-minggu Az-zahra mengajar ngaji di ponpes Uswaja, ustadzah Aisyah lebih tepatnya ustadzah yang digantikan Az-zahra telah sembuh dari sakitnya, kini dia dapat beraktivitas kembali.
Ketika hendak masuk kedalam ruangan tidak sengaja Az-zahra dan Ustadzah Aisyah beriringan.
Dari belakang nampak Ust.Za'i menyusul keduanya, “Assalamualaikum..” salam Ust.Zai.
“Wa'alaikumsalam Warrahmatullah Ustadz..” jawab Ustadzah Aisyah dan Az-zahra hampir bersamaan.
Kala itu, dimana Ust. Za'i memperkenalkan Az-Zahra kepada Ustadzah Aisyah dan menjelaskan bahwa Ustadzah Aisyah sudah dapat mengajar kembali artinya Az-Zahra sudah tidak perlu menggantikan lagi.
Perasaan Az-Zahra sedikit kecewa, karena sebenarnya Az-Zahra masih ingin mengajar di ponpes tersebut. Di satu sisi Az-Zahra sudah mengenal banyak para santriwatinya, dan disisi yang lain Az-Zahra merasa senang dekat dengan Ust.Za'i. Diam-diam ada rasa terpendam dibalik hati Az-Zahra, akan tetapi ia sadar bahwa kedekatannya dengan Ust. Za'i maka akan menimbulkan fitnah dan Zina hati.
Dikala mereka bertiga sedang berbincang-bincang, Umi Fitri nampak mendatangi mereka dan menyapa ustadzah Aisyah.”assalamualaikum menantu umi.. “
“waalaikumsalam warrahmatullah ..ah umi bisa saja” jawab Ustdzah Aisyah tersipu malu.
Disaat itu Az-Zahra benar-benar terkejut. Rasa bertanya-tanya didalam benak Az-zahra semakin menjadi-jadi.
Tidak lama mereka berempat berbincang-bincang, Ustadzah Aisyah memohon pamit kepada umi dan Ustd.Zai hendak mengajar santriwatinya. Selang beberapa menit ust. Zai menyusulnya.
Tinggal berdua, Az-Zahra dan Umi Fitri yang masih berbincang-bincang. Dengan memberanikan diri, az-zahra bertanya kepada Umi Fitri mengenai kedekatan Ustdzah Aisyah dengan Ust.Za'i.
“umi.. Apa benar Ustadzah Aisyah adalah calon istri Ust.Za'i??” tanya Az-zahra kepada Umi fitri.
Sebelum umi fitri menjawab, umi fitri tersenyum.
“Dulu Ust.Za'i pernah bercerita kepada umi, bahwa Ust. Za'i sedang jatuh hati terhadap ustadzah Aisyah, mendengar itu umi merasa tenang karena Ust.Za'i tidak salah mencintai seorang ukhty.” jawab umi Fitri menjelaskan.
Nampak Az-zahra murung mendengarnya, namun tidak berhenti disitu pertanyaan dari Az-zahra.
“lantas apa yg disebabkan Ust.Za'i mencintai Ustadzah Aisyah, Umi??”
“Ust. Za'i sangat merasa tenang apabila melihat ukhty yg mengenakan cadar, dan mengenakan busana yg warnanya tidak mencolok. Ust.Za'i mengagumi sosok ukhty yg sederhana. Itulah penyebabnya mengapa Ust.Za'i mencintai Ustadzah Aisyah.” jawab Umi Fitri dengan suara lembutnya.
Az-Zahra merenungi penjelasan umi Fitri di sepanjang perjalanan pulangnya. Tiba-tiba Az-zahra memberhentikan mobilnya didepan butik gamis sebelah kiri jalan. Tanpa ragu Az-zahra membeli beberapa busana gamis yg berwarna tua dengan sekalian cadarnya.
Sesampainya dirumah, Az-zahra tidak segera mengenakannya busananya. Dia terdiam didepan kaca, mungkin dia merenungi bagaimana apabila wajahnya ditutupi oleh sehelai kain cadar?
Az-zahra masih terlihat ragu mengenakannya, keesokan harinya ketika Az-zahra dikampus dia hendak menemui Ust.Zai. Saat itu az-zahra terlihat cantik sekali, mengenakan busana muslimnya bewarna putih dengan jilbab merah yg khas dari dirinya. Air wudhlu yang setiap kali membasuh wajahnya menampakan wajah Az-Zahra semakin berseri-seri. Ketika Ust.Zai membuka pintu ruangannya, Ust.Zai kali itu terpanah menyaksikan keelokan serta kecantikam Az-Zahra dihari itu.
“Assalamualaikum Warrahmatullah Ustadz.” salam Az-zahra kepada Ust.Za'i. Namun ustadz Za'i tidak segera menjawabnya, ust. Za'i masih terpanah memandang Az-zahra
“ada apa dengan ustadz Za'i ? kenapa ustadz memandang ana seperti itu?” tanya Az-zahra keheranan.
“astaghfirullah.. Wa'alaikumsalam Warrahmatullah Az-zahra.. afwan, antum begitu cantik, alangkah baiknya apabila wajah cantik antum tertutup cadar agar tidak menimbulkan zina mata dan zina hati terhadap orang yg memandang antum. Sekali lagi ana mohon maaf Az-zahra.” jawab Ust.Za'i panjang lebar.
Hati az-Zahra tersentak mendengar kalimat yg disampaikan oleh Ust.Za'i.
“ana harus bagaimana ustadz? Agar ana tidak menyebabkan mereka-mereka berbuat zina terhadap ana?” tanya Az-zahra kepada Ust.Za'i.
Ust.Zai menghela nafas panjang, “begini Az-zahra, menurut pandangan ana antum begitu cantik, alangkah mulianya apabila antum sudi menutup dan menyembunyikan kecantikan antum. Dan apakah antum tau, suara antum sangat indah, saat antum berdakwah melalui off air maupun on air di radio itu sama halnya antum memperlihatkan aurat antum, suara seorang ukhty merupakan aurat, Zahra.”
Az-Zahra menitihkan air mata mendengar penjelasan Ust.Za'i. “kenapa tidak sedari dulu ana mengetahuinya.. Syukron Katsiron atas semua nasihat ustadz” jawab Az-zahra.
“Astaghfirullah begitu hinanya ana dimata Allah Swt dan ustadz Za'i. Ana memperlihatkan aurat ana. Astaghfirullah, Ampuni dosa-dosa hamba Rabb..” begitulah sekiranya yang ada dalam hati Az-zahra.
Keesokan harinya ada yang berbeda nampak pada diri Az-Zahra. Seluruh tubuhnya dibalut dan tertutupi oleh kain hitam, hanya mata indahnya yg terlihat menawan. Az-Zahra duduk didepan pintu kelasnya, terdengar suara hentakan kaki yg mengarah ke arah Az-Zahra. Tepatnya adalah Ust.Za'i.
“Assalamualikum Az-Zahra..” salam Ustadz Za'i
“wa'alaikumsalam warrahmatullah.. bagaimana ustadz dapat mengenali ana?” tanya Az-zahra
“dari mata indah yg antum punya atas karunia Allah SWT, yg masih dapat membedakan antum dengan beribu ukhty yang mengenakan cadar. Subhanallah az-zahra..”
Az-zahra hanya terdiam, kemudian bergegas meninggalkan ust.Za'i tanpa salam.
“Astaghfirullah..mengapa Az-zahra meninggalkan ana begitu saja?” fikir ust.Za'i dalam hati.
Az-zahra nampak menyesal meninggalkan ust.Za'i begitu saja tapi apalah yang dapat ia perbuat, dengan keputusannya mengenakan cadar dia akan berhenti berdekatan dengan akhy yang bukan muhrimnya. Dia menghindari adanya fitnah yg mudah di timbulkan akibat karakternya yg baru.
Seketika Az-zahra melangkahkan kaki kearah mobilnya, tiba2 ust.Za'i memanggilnya dari kejauhan.
“Assalamualaikum ustadzah Az-Zahra..”
“wa'alaikumsalam Warrahmatullah, afwan.. ustadz tidak pantas memanggil ana dengan panggilan ustadzah, ilmu agama yang ana miliki belum sempurna..” jawab Az-zahra dengan menunduk sama sekali tanpa melihat raut wajah ust.Za'i.
“ada yang berbeda dari diri antum, mengapa antum berbicara tanpa menatap ana??” tanya ust.Za'i yang semakin penasaran dengan perubahan sikap Az-zahra.
“sekali lagi afwan, ustadz. Ana tidak ingin menimbulkan fitnah, ana tidak ingin berzina, ana pamit pulang dulu, ustadz. Assalamualaikum..” jawab Az-zahra yang terlihat tergesa-gesa.
Subhanallah.. perubahan yg terjadi didalam diri Az-Zahra sungguh meluluhkan hati ust.Za'i. Hari demi hari, bulan demi bulan Az-zahra sudah tidak sering lagi bercakap-cakap dengan ust.Za'i. Bahkan kini Az-zahra sudah memberhentikan kegiatannya sebagai pendakwah. Saat ini Az-zahra hanya fokus kepada anak-anak yatim piatu yang diasuhnya. Kini Az-zahra mendirikan panti asuhan sendiri, tentu saja atas ijin kedua orang tuanya. Panti asuhan itu diberinya nama Panti Asuhan Az-zahra. Sesuai namanya yang indah.
Diam-diam Ust.Za'i merasa merindukan Az-zahra. Hingga disuatu waktu, ust.Za'i mengikuti langkah Az-zahra,melihat kegiatan Az-zahra saat ini sebagai pengasuh panti asuhan dan sebagai guru mengaji di TPQ Al-Qotruda, Al-Jannah, dan di panti asuhan miliknya ust.Za'i berfikir bahwa Az-zahra memang pantas untuk dijadikan sebagai isterinya kelak.
Sesampainya di kediaman ust.Za'i, ia segera menemui uminya.
“assalamualaikum umi..”
“waalaikumsalam warrahmatullah, keliatannya putra umi sedang berbahagia.” jawab umi Fitri sembari mengusap-usap rambut ust.Za'i.
“Umi.. Za'i ingin segera menikah, lamarkanlah Za'i kepada Az-zahra.” pinta ust.Za'i kepada uminya.
Tentu kalimat yg disampaikan ust.Za'i sangat mengejutkan uminya. Bagaimana tidak, dulu yg diutarakan oleh ust.Za'i yaitu Ustadzah Aisyah lah yg dicintainya. Lantas mengapa sekarang berubah?
“putraku.. mengapa antum hendak berubah fikiran, bukankah saat ini Az-zahra sudah tidak menghubungimu lagi?” tanya umi Fitri.
“justru karena itu lah umi, dia menghindar dari Za'i karena dia takut berzina dengan Za'i.dan tahukah umi, bahwa Az-zahra bercadar semenjak 4 bulan yang lalu. Ia sudah berhenti dari dakwahnya, umi. Dikarenakan ia amat sangat menjaga auratnya.” jawab Ust.Za'i bermaksud meyakinkan umi'nya.
“lantas apa kegiatannya sekarang??”
“Za'i sengaja mengikutinya ketika ia pulang, ia memiliki sebuah panti asuhan. Dan hari-harinya disibukkan dengan megajar ngaji diberbagai TPQ, umi. Sungguh, semua kegiatannya mampu meluluhkan hati Za'i. Restuilah keinginan Za'i”
Umi fitri tidak menjawabnya, akan tetapi bergegas memeluk putra semata wayangnya.
Dari balik pintu, tidak sengaja Ustadzah Aisyah mendengar percakapan antara ibu dan anak. Ustadzah aisyah seketika menitihkan air matanya, hatinya bak tersayat-sayat. Tentu saja, ustadzah aisyah begitu mencintai ust.Za'i semenjak 5 tahun yang lalu. Dan penantiannya selama itu amat sangat tidak membuahkan hasil. Tidak jadi masuk ke kediaman ust.Za'i, ustadzah aisyah bergegas pulang.
Keesokan harinya, keluarga ustadz Za'i hendak melamar Az-zahra, amat sangat kebetulan dikediaman Az-zahra didapati keluarga Az-zahra. Nampak ayah Az-zahra terkejut melihat kedatangan orang tua Ust.Za'i.
Lebih terkejut lagi umi Fitri melihat ayah Az-zahra. Amat sangat terkejut, mengapa demikian? Karena ayah az-zahra merupakan mantan kekasih umi fitri. Begitu bahagianya umi fitri melihat mantan kekasihnya yang amat sangat ia rindukan, setelah sekian tahun lamanya mereka tidak berjumpa.
“Assalamualaikum mas fauzan..” sapa umi fitri.
“waalaikumsalam warrahmatullah, maaf ada perlu apa kalian datang kemari??” tanya ayah Az-zahra kepada keluarga Ust.Za'i.
Sembari menggiring keluarga ustadz Za'i untuk masuk kedalam rumah Az-zahra. Nampak Az-zahra menyaksikan kedatangan ust.Za'i beserta keluarganya. Rasa gugup dan gelisah menyelimuti perasaan Az-zahra.
“begini mas fauzan, maksud kedatangan kami kemari hendak melamarkan putra ana Za'i terhadap putri mas Fauzan. “ umi Fitri menjelaskan maksud kedatangannya.
Tidak lama sebelum Ayah Fauzan menjawab, tiba-tiba ibunda Az-zahra yang awalnya ada didalam bersama kakak Az-zahra yang bernama Mas Azwan ikut menyambut kedatangan umi Fitri sekeluarga.
“Masya Allah ada tamu agung rupanya.. bagaimana kabarnya mbak?” tanya ibunda Az-zahra dengan sangat antusias.
“alhamdulillah kami semuanya diberi kesehatan dik Rosyidah.. “ jawab umi fitri yang sambil menundukkan kepalanya. Nampak umi Fitri masih merasa cemburu dengan keharmonisan keluarga Ayah Az-zahra.
“ayah.. alangkah baiknya kita menanyakan pada yang bersangkutan.. “ tungkas ibunda Az-zahra kepada suaminya.
“benar kata ibunda, coba' bund panggil Az-zahra kemari.” jawab ayah Az-zahra.
Ibunda Az-zahra segera meninggalkan forum tersebut, yang kemudian menjemput Az-zahra ke kamarnya.
“Az-zahra, didepan ada keluarga ibu Fitri hendak melamar Az-zahra. Yuk.. kita temuin mereka.” ajak ibunda Az-zahra.
“tidak bunda.. az-zahra tidak ingin bertemu dengan Ust.Za'i.” jawab Az-zahra dengan rasa kecemasan.
Kemudian datang mas Azwan menghampiri mereka sembari raut wajah yang terlihat seperti orang yang sedang diselimuti rasa emosionalnya.
“tidak bunda!! tidak akan aku biarkan adikku menikah dengan pria yang sudah berani-beraninya mengubah kehidupan adikku. Az-Zahra mas tau ini bukan kamu yang sebenarnya. Mas lebih suka, kamu ke yang dulu. Dan kamu harus ingat bahwa kamu sedang berjanji dengan seseorang bahwa kamu akan menikah dengannya. Saat ini dia masih menunggumu Az-zahra.” tungkas mas Azwan dengan nada kesal.
“astaghfirullah mas.. ini adalah diri Az-zahra yang sebenarnya.”
“dengan bercadar, menjadi seorang seperti teroris?? kamu tau zahra,ayah dan kakak kamu ini adalah seorang pembela negara. Dan kita sangat membenci yang namanya teroris. “ sahut Mas Azwan.
“cukup mas, jangan samakan Az-zahra dengan teroris! Az-zahra bukan teroris… Az-zahra menyesal dan geram dengan kelakuan orang-orang berpenampilah soleh yang pandai merakit bom itu. Yang meledakkan rumah-rumah ibadah agama lain. Yang menghancurkan dan menyerang kantor-kantor polisi. Az-Zahra geram dengan mereka semua, geram dengan penampilan-penampilan mereka. Dan geram dengan penampilan istri-istri mereka yang menyerupai Az-zahra. Tetapi demi Tuhanku, Az-zahra tidak seperti mereka. Banyak orang yang berpenampilan seperti Az-zahra dan tak setuju dengan apa yang mereka lakukan. Az-zahra juga perempuan seperti ibu-ibu yang melahirkan kita. Lagipula banyak juga manusia yang berpakaian seperti biasa juga melakukan kejahatan, membunuh orang lain, menipu, dan mencuri barang yang bukan haknya. Bukankah mas Azwan tahu bahwa ada orang yang berpenampilan seperti biasa, memakai dasi dan jas tetapi mencuri uang-uang masyarakat dengan halus…. lalu kenapa mas Azwan sekarang seakan menghakimi pakaian ana?” jawab Az-zahra penuh kekesalan. Az-zahra yang tidak pernah berbicara sekeras itu, sehingga membuat umi fitri, Ust.Za'i dan ayah Fauzan mendengarnya. Begitu terkejutnya mereka mendengarkan suara lantang itu, suara yang tidak pernah dijumpai mereka dari Az-Zahra.
Ust.Za'i yang seakan cemas mendengarnya bergegas menghampiri keberadaan Az-zahra.
“astaghfirullah.. ada apa ini?' tanya ust.Za'i.
“tidak ustadz, afwan.. keluarlah dari kamar ana. Ana tidak ingin menimbulkan fitnah.” jawab Az-zahra dengan nada pelan.
“maaf.. Az-zahra.. maksud kedatangan ana kesini untuk melamar antum, maukah antum menjadi istri ana??”
“bagaimana dengan ustadzah Aisyah, ana tidak ingin dinilai orang lain merebut ustadz dari Ustadzah Aisyah. “
“ana dan ustadzah aisyah sungguh tidak mempunyai hubungan apa2 Az-zahra.” Ujar ust.Za'i mencoba menjelaskan.
“sudahlah ustadz, kalau ustadz mencintai ustadzah aisyah. Menikahlah dengannya. Jangan memaksa adikku untuk sudi kau persunting. Adikku akan segera menikah dengan kekasihnya disurabaya.” sahut mas Azwan dengan nada kasar.
“benarkah itu, Az-zahra?” tanya ust.Za'i kepada Az-zahra.
Az-zahra hanya berdiam tanpa menjawab sepatah kata pun. Airmata yang menitih dari mata Az-zahra yang menjadi jawaban bagi ust. Za'i.
“maaf, Az-zahra bila kedatangan ana hari ini mengacaukan keluarga antum.. ana mohon pamit, Assalamualaikum..”
“wa'alaikumsalam.. “ jawab A-zahra yang nampak lemas.
Beberapa menit kemudian ust.Za'i beserta uminya meminta pamit untuk pulang dengan rasa sangat kecewa. Tentu saja sikap Az-zahra dan kakaknya sungguh menyakiti hati Ust.Za'i.
Akhirnya.. keluarga Az-zahra memutuskan agar Az-Zahra dipulangkan ke Surabaya. Dengan berat hati, Az-Zahra melangkahkan kakinya meninggalkan kota Solo.
Selang beberapa hari di Surabaya, Az-zahra dilamar oleh seorang akhi yang ketampanannya tidak kalah dengan Ust.Za'i dan tentu saja seorang muslim yang sholeh. Profesinya sebagai TNI yaitu teman dari mas Azwan. Namanya Mas Kenzie. Mas Kenzie telah berjanji bahwa ia akan melamar Az-zahra ketika AZ-zahra telah usai menuntut ilmunya di kota Solo.
Keluarga Mas Kenzie hendak berkunjung ke kediaman keluarga Pak Fauzan. Keluarga mas Kenzie nampak terkejut dengan perubahan Az-Zahra.
“Subhanallah dik Zahra, sejak kapan dik Zahra berubah menjadi seperti ini?” tanya maz Kenzie kepada Az-zahra.
“alhamdulillah sudah 4 Bulan yang lalu mas. Maaf kalau mas kenzie tidak berkenan akan perubahan yang terjadi pada diri ana. “ jawab Az-zahra dengan wajah lesu.
“siapa yang merubah dik Zahra menjadi sekarang, sungguh mulialah yang dapat menuntun dik Zahra menjadi lebih sempurna.”
“dari hati ana sendiri, mas.”
Keluarga Mas Kenzie sempat bertanya-tanya, mengapa malah Maz Kenzie menyukainya, sedangkan ia adalah seorang TNI yang turut memberantas adanya terorisme di Negara ini. Memang sudah barang tentu bahwa Az-zahra bukanlah sekelompotan dengan teroris, akan tetapi pakaian yang ia kenakan sungguh menyerupainya.
Namun tidak serupa dengan Mas Kenzie, Mas Azwan justru tetap bersih keras meminta Az-zahra melepas cadarnya.
“tidak mau tau alasan apapun, Zie. Zahra harus tetap melepas cadar nya. Apa kata negara nanti bahwa seorang TNI mempunyai istri bahkan keluarga dari seorang teroris.” tungkas Mas Azwan yang selalu marah ketika melihat penampilan Az-zahra yang tertutup rapat oleh kain hitam.
“harus berapa kali ana katakan kepada mas, ana bukan teroris. Ana adalah Az-zahra, adik kandung mas Azwan, anak kandung ayah dan bunda. Ana bukan teroris. Ana hanya pemeluk agama Islam, hanya Allah yang ana sembah. Ana berpenampilan seperti ini bukan untuk menyembunyikan wajah asli az-zahra, karena az-zahra adalah teroris. Ana berpenampilan seperti ini semata-mata beribadah kepada Allah SWT, ana menghindari yang namanya perbuatan Zina. Mas, ana mohon jangan buat emosional Az-zahra semakin berapi.” jawab Az-zahra dengan berlinangan air mata.
Semua terdiam, tidak ada yang berani berbicara sepatah kataa pun. Mas Kenzie yang semula duduk didekat kedua orang tuanya, saat ini mendekati mas Azwan. “sudah lah, wan. Aku menerima adikmu bagaimanapun adanya. Justru aku lebih mengagumi perubahannya. Aku mencintainya karena Allah, maka aku tidak akan mempersalahkan bagaimana keadaannya.” ujar Mas Kenzie.
Suasana menjadi tenang kembali, Az-zahra yang terdiam menunduk. Berat rasanya menerima seseorang yang sebenernya tidak ia cintai. Sesugguhnya Ust.Za'i lah yang ia cintai. Namun bagi dirinya, menikah dengan ust.Za'i merupakan suatu hal yang tidak mungkin terjadi. Kakaknya yang tidak merestuinya, apalagi setelah mengetahui bahwa umi Fitri adalah mantan kekasih dari Ayahnya. Dan sempat terjadi hubungan gelap antara keduanya sebelum ia dilahirkan, tentu saja jika walimahan itu terjadi akan menyakiti bundanya. Bagaimana mungkin ibunda nya akan berbesan dengan perempuan yang dahulu menjadi kekasih gelap ayahnya.
“ijinkan ana, shalat istikharah terlebih dahulu untuk mendapatkan jawabannya, mas” kata Az-zahra dengan raut muka yang masih tetap menunduk.
Mas Kenzie bersedia menunggu jawabannya. Setiap malam Az-zahra berikhtiar kepada Maha Besar Allah untuk mendapatkan jawabannya.
“Ya Allah, hanya kepada-Mu lah aku meminta dan memohon ampunan.
Hamba tahu, tiada yang mustahil untuk – Mu ketika Kun Fayakun Diucapkan – Mu
Karena itu, hamba memohon pertolongan-Mu untuk memberikan hidayah pada ku, tunjukkanlah siapa jodoh hamba..
Berikanlah secercah cahaya – Mu untuknya agar hamba menemukan jalan kebenaran
Ya Allah, hamba bermunajat kepadaMu.”
Selepas ia beribadah kepada Allah ditengah malam yang sunyi. Dengan hilir angin yang dinginnya merasuk hingga ketulang. Ia beranjak ditempat tidurnya, menarik selimutnya dan tidak lama ia terlelap. Dalam tidurnya ia bermimpi bahwa ia sedang berjalan-jalan bersama mas Kenzie, dan sungguh menjadi mimpi yang indah kala itu mas Kenzie menunjukkan suatu cahaya yang sangat terang yang merupakan pintu yang akan dia lewati bersama Az-zahra.
Terdengar suara adzan shubuh, Az-zahra kemudian terbangun dari tidurnya dan ia merenungi mimpi yang menghampirinya semalam. Dia menyimpulkan, bahwa memang mas Kenzie lah yang pantas menjadi imamnya.
Seusai shalat shubuh Az-zahra bergegas menghampiri bundanya untuk membantu menyiapkan sarapan pagi untuk ayah dan kakaknya.
“sudah sholat shubuh zahra?” tanya bunda Rosyidah.
“alhamdulillah sudah bunda..”
Bunda Rosyidah nampak sibuk memotong sayuran, dan Az-zahra memilih membuatkan 2 cangkir kopi yang akan disuguhkan untuk ayah dan kakaknya.
“bunda.. nikahkan Az-zahra dengan mas Kenzie secepatnya.” ujar Az-zahra sembari mengaduk kopi yang ia buat.
“kamu sudah yakin, nak?” tanya bundanya meyakinkan.
“Az-zahra yakin bund, asal nikahkan kami dalam kurun waktu sebulan ini”
“baiklah, jika memang itu keputusanmu.”
Tibalah saatnya dihari Walimahan Az-zahra bersama Kenzie. Sungguh nampak indah makhluk Allah saat di acara walimahannya. Nampak Az-zahra mengenakan gaun pengantin berwarna biru muda. Sungguh indah dilihatnya.. Subhanallah, meskipun wajahnya tertutup cadar akan tetapi pacaran matanya yang indah masih saja menampakan bahwa Az-zahra memang benar-benat makhluk Allah yang begitu cantik.
Ijab Qabul akan segera dilangsungkan, yang terlihat di ruang Ijab hanyalah keluarga mempelai pria, wali dari mempelai wanita, saksi-saksi, dan pak penghulu. Mempelai perempuan sengaja tidak ada di ruangan tersebut karena memamng mempelai pria dan wanita belum boleh dipertemukan, itulah adat istiadat yang digunakan oleh keluarga Az-zahra dalam pernikahannya.
Kalimat syahadat telah diucapkan secara lantang oleh Kenzie.
“Ankatuha wa Zawwajtuka Makhtubataka Nurul Az-Zahra Binti Fauzan Al-Baqri alal Mahri seperangkat alat sholat dan uang tunai senilai Rp. 2.500.000,00 dibayar tunai” kalimat yang disampaikan oleh pak Fauzan.
“Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyut taufiq” jawab kenzie dengan lantang.
“bagaimana para saksi?? sah?..” lanjut pak penghulu.
Dan semua saksi serempak menjawab “SAH”.
Alhamdulillah, acara ijab Qabul berlangsung dengan khidmat dan lancar.
Dikala mempelai wanita hendak keluar menghampiri mempelai laki-laki, tiba2 handphone milik Az-zahra berdering. Ketika dilihat layar monitornya ternyata terbaca nomor ust.Za'i. Seketika Az-zahra sangat gugup melihatnya. Ibundanya menyarankan agar Az-zahra berkenan mengangkat telpon ust.Za'i.
“assalamualaikum..” salam Az-zahra.
“wa'alaikumsalam, Zahra.. syukurlah, antum sudi menjawab telfon ana.” jawabnya.
“ana mengangkat telfon ustadz, hendak memberitahukan bahwa ana.. “ ujarnya yang belum selesei terpotong karena air mata Az-zahra yang tiba-tiba mencair. Suaranya menjadi terbata-bata. Mungkin karena kerinduan yang terpendam dalam diri Az-zahra yang menyebabkannya, ditambah lagi bahwa ia telah menikah dengan laki-laki lain yang sebenarnya tidak ia cintai.
“kenapa dengan antum?? katakanlah, ana akan sudi mendengarkannya,Zahra..”
“ana baru saja melangsungkan akad nikah, ustadz.”
“Masya Allah. Dengan siapa antum menikah?? dengan laki-laki yang dijodohkan oleh kakak Az-Zahra kah? Mengapa antum tidak memberitahu ana sebelumnya??”
“maaf ustadz, ana tidak akan mampu mengatakan sebelumnya, karena sebenarnya ana mencintai ustadz. “
“sebenarnya kita saling mencintai Zahra, seharusnya tidak akan ada yang saling tersakiti. Tapi semuanya sudah terlanjur, pesan ana jadilah istri yang baik. Semoga kelak keluarga Zahra menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.. amiin.. assalamualaikum.” jawab ust.Za'i yang kemudian langsung menutup telfonnya.
Az-zahra yang semakin tidak dapat menahan linangan air matanya tidak berani menampakkan dirinya didepan para tamu undangan.
Ibundanya yang sejak dari tadi berada disampingnya membantu mengusap air mata putriya. Kemudian Az-zahra keluar didampingi oleh ibunya yang masih menampakkan mata sembabnya akibat air mata yang dikeluarkan.
Semua mata tertuju pada setiap langkah Az-Zahra.
“Subhanallah..” ucap mereka seraya memuji keindahan sosok mempelai wanita. Kala itu Az-zahra duduk didekat Kenzie yang kini telah sah menjadi suaminya. Mencium tangannya, dan Kenzie beranjak mencium kening Az-zahra.
“Mas, mulai sekarang akan kuabdikan seluruh hidup ana untuk mas Kenzie. Bimbing dan tuntun ana agar dapat mecapai Syurga-Nya” ujar Az-zahra kepada Suaminya.
“Tentu dik Zahra..” jawabnya.
Sungguh pasangan suami istri yang sangat serasi. Acara walimahan telah berlangsung dengan sempurna. Kenzie nampak bahagia telah mendapatkan seorang istri yang sangat shalihat.
Ust. Za'i seusai mendengar kabar walimahan Az-zahra terkulai lemas, matanya berkunang-kunang. Dirinya seakan tidak percaya bahwa Az-zahra telah menjadi istri orang.
Impiannya untuk mempersunting Az-zahra telah berakhir. Umi fitri yang melihat putra semata wayangnya nampak lesu, kemudian dihampirinya.
“ada apa putraku, kenapa kau nampak pucat? Kau tidak seperti biasanya.” tanya umi Fitri kepada putranya.
“tidak umi, Za'i hanya merasa sedih. Za'i sudah berumur 25 tahun tapi Za'i belum juga mempersunting seorang istri. Carikanlah istri untuk Za'i umi.” pintanya.
“istri seperti apa yang kau ingin kau nikahi?”
“yang menurut umi baik, itulah yang akan Za'i nikahi.”
Keduanya kemudian berpelukan. Semenjak mendengar kabar walimahan Az-zahra, ust.Za'i nampak tidak seperti biasanya. Ia sering terlihat merenung, entah apa yang saat itu ia fikirkan.
Lamunan ust.Za'i sempat dibuyarkan oleh salam ustadzah Aisyah.
“assalamualaikum ustadz..”
“wa'alaikumsalam warrahmatullah..” jawab ust.Za'i sembari tersenyum.
“wajah ustadz nampak pucat sekali, apakah ustadz sedang sakit?” tanya ustadzah Aisyah.
“tidak ustadzah.. mungkin hanya kurang istirahat saja.”
“beristirahat lah dahulu ustadz, biarkan para santri ana yang urus. Takutnya ustadz semakin sakit.”
“terima kasih perhatiannya. Kalau gitu ana permisi pulang dulu ustadzah, assalamualaikum”
“wa'alaikumsalam warrahmatullah..”
Ust.Za'i kemudian beranjak pulang, ternyata umi Fitri yang sedari tadi ada dibalik tembok sebuah kelas mendengarkan perbincangan Ustadzah aisyah dan Ust.Za'i. Dari perbincangan itu, umi Fitri dapat menilai bahwa ustadzah Aisyah memang pantas menjadi istri dari putranya.
Kala ustadzah aisyah hendak mengajar, umi Fitri memanggilnya.
“ustadzah aisyah..”
“iya umi.. “ jawabnya sembari mencium tangan umi Fitri.
“ustadzah aisyah masih sendiri kan?” tanya umi Fitri langsung kepokok pembicaraan.
“maksud umi bagaimana, ana tidak faham..”
“begini, apakah ustadzah Aisyah ini sudah ada yang menunggu untuk mempersunting ustadzah?”
“masya Allah, kenapa umi tiba-tiba bertanya hal itu kepada ana?”
“umi hendak menjodohkan ustadzah dengan Za'i. Apakah Ustadzah aisyah mau?”
“ana memang masih sendiri,umi. Tapi bagaimana mungkin bisa umi menjodohkan ana dengan ust. Za'i, sedangkan ust.Za'i tidak mencintai ana. Az-zahra lah yang tepat untuk dijadikan istri ust.Za'i umi..”
“kalau memang ust.Za'i mencintai Az-zahra, lantas mengapa ust.Za'i meminta umi untuk mencarikan ia seorang istri?”
Hasil dari perbincangan itu, Akhirnya ustadzah Aisyah berkenan untuk dipersunting Ust.Za'i. Setelah tasyakuran walimahan telah dilaksanakan, tibalah malam pertama mereka.
Hendak Ust.Za'i mencium kening Ustadzah Aisyah, ustadzah Aisyah melemparkan sebuah pertanyaan untuk Ust.Za'i.
“mengapa mas mau menikah dengan ana, bukankah Az-zahra yang mas cintai..”
“mas mencintai Aisyah sedari dulu, sebelum Az-zahra hadir dalam kehidupan mas. Untuk itu mas yakin bahwa aisyah lah yang mas cintai. Aisyah adalah cinta pertama dan cinta sejati mas. “ jawab Ust.Za'i sembari membelai rambut Aisyah yang panjangnya sepinggang.
“lantas bagaimana kabar Az-zahra sekarang, mengapa semenjak kepindahannya lalu ia tidak pernah memberikan kabar.” tanya lagi.
“Az-Zahra telah menikah dengan orang lain. Itu kabar terakhir yang mas tau.”
Ustadzah Aisyah nampak menitihkan air matanya, ust.Za'i terkejut melihatnya.
“mengapa dik aisyah menangis? Adakah mas salah mengucap kata?”
“itu artinya mas Za'i menikahi ana karena hati mas Za'i telah dibakar cemburu karena mendengar kabar pernikahan Az-zahra. “
“tidak begitu Aisyah..”
“sudahlah mas, malam ini Aisyah ingin tidur sendiri, biar Aisyah tidur dibawah saja.” ujarnya yang memotong pembicaraan ust. Za'i sembari mengambil bantal dan guling, akan tetapi kemudian dihadang oleh ust.Za'i dan tidak diperbolehkan tidur dilantai.
“jangan Aisyah, biar lah mas saja yang tidur dibawah.”
ketika malam berganti pagi, terdengar suara adzan shubuh bercampur dengan suara ayam jago berkokok menyambut terbitnya fajar dan diselingi dengan nada handphone milik Ust.Za'i berbunyi. Aisyah terbangun mendengar beberapa suara itu, nampak ust.Za'i masih tertidur pulas. Kemudian dibukalah pesan singkat tersebut yang isinya “Assalamualaiku ustadz, maaf ana baru mendengar kabar walimahan ustadz pagi ini dari para santriwati ponpes Uswaja. Semoga walimahan ustadz dengan ustadzah aisyah mendapatkan barakah dan menjadi keluarga sakinah, mawadah, wa rahmah. Dan ana juga membawa kabar bahagia, saat ini ana sedang hamil 2 bulan ustadz. Ana berdoa semoga ustadzah Aisyah dapat segera menyusulnya. Wassalamualaikum. (Nurul Az-zahra.)”
Begitulah sekiranya isi dari pesan singkat itu. Entah mengapa Aisyah justru menangis membaca pesan itu. “begitu sakitnya perasaan ust. Za'i jika mendengar kabar kehamilan Az-zahra.” pikirnya dalam hati.
Ia menghampiri wajah suaminya, kemudian mencium keningnya sehingga membangunkan ust.Za'i.
“assalamualaikum suamiku..” sapaan mesra terlontar dari bibir Aisyah.
“wa'alaikumsalam istriku..”
“bangunlah, yuk kita berjam'ah shalat shubuh. Ana tunggu dengan umi dimushola ya mas.”
“baiklah aisyah..”
setelah itu, Aisyah dan mertuanya berangkat ke mushola samping rumahnya terlebih dahulu. Tidak lama ust. Za'i menyusul dibelakangnya.
Seusai sholat shubuh Aisyah beranjak kedapur menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Umi fitri mendekati putranya sembari mencandai putranya sebagai pengantin baru.
“bagaimana Za'i malam petamamu semalam?”
“umi.. kami tidak melakukan apa-apa semalam.”
“kok bisa?? apa Aisyah tidak melayanimu sebagai seorang istri?”
“tidak umi, kita berdua yang masih sedikit canggung.”
Kemudian Aisyah yang tadinya didapur sekarang sedang menghidangkan secangkir kopi dan nasi goreng untuk suami dan mertuanya.
Ust.Za'i nampak begitu lahap menikmati masakan buatan Aisyah. “subhanallah, tidak salah umi mencari menantu yang pintar memasak, masakan umi kalah dengan masakan aisyah.” ujar Ust.Za'i yang mencandai uminya.
“wah mentang-mentang sudah punya istri, sudah mulai membanding-bandingkan umi dengan istrinya.”
Aisyah, Umi Fitri dan Ust.Za'i nampak bergurau. Sungguh keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah.
Kemudian ketika ust.Za'i hendak berangkat mengajar mahasiswanya, Aisyah turut membantu merapikan pakaian suaminya.
“mas, tadi Az-zahra mengirim sms ke hp mas Za'i. Dia memberikan ucapan selamat kepada kita, dan ia memberikan kabar bahwa ia sedang hamil 2 bulan.” jelasnya.
Ust.Za'i nampak diam, kemudian tersenyum dan menjawab “alhamdulillah.. itu merupakan sebuah berita bahagia, semoga aisyah juga segera menyusulnya hamil, agar kita cepat memberikan cucu untuk umi.”
“amiiin.. “ jawab aisyah.
Hari berganti menjadi bulan. Kehamilan Az-zahra berusia 9 bulan 10 hari inilah saat-saat yang ditunggu oleh keluarga Az-zahra. Ya itu saat-saat kelahiran janin yang ada dirahim Az-zahra. Az-zahra dibawa ke Rumah Sakit Kasih Bunda untuk menjalani proses persalinan. Pada saat perjalanan dari rumah ke rumah sakit, Kenzie atau suami Az-zahra ini menghubungi Ust. Za'i mengenai persalinan Az-zahra. Mendengar kabar itu Ust.Za'i dan istrinya Aisyah bergegas menuju Kota Surabaya untuk menjenguk Az-zahra dan bayinya.
Sesampainya disana, Az-zahra sudah melahirkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki yang tampan. Hidung dan bibirnya mirip Az-zahra sedangkan bentuk wajahnya sangat identik dengan Kenzie. Bayi itu diberinya nama Sultan Abu Rasyid. Nama yang indah. Nama itu dibuat oleh ust. Za'i.
Begitulah akhir cerita. Pada saat Az-zahra melahirkan bayinya, Aisyah dinyatakan hamil. Bahtera rumah tangga Az-zahra sangat bahagia. Begitu juga dengan bahtera rumah tangga Ust.Za'i. Semoga dikehidupan nyata dapat meniru perbuatan dan tingkah laku yang dituliskan dalam cerita ini. SELESAI
Catatan : Cerita di atas hanya fiksi belaka, begitu juga dengan nama tokoh, karakter, tempat, dan kejadian di dalamnya. Jika terdapat kemiripan atau kesamaan dari hal-hal tersebut, mohon jangan diambil terlalu serius. Karena itu hanya fiksi, jadi nikmatilah di alam imajinasi. Terimakasih
syukron Katsiron para ukhty wa akhy yang telah sudi membaca cerpen karya saya, seusai membaca jangan lupa untuk dishare yah.. semoga bermanfaat.. Akhirul kata Assalamualaikum..^_^
Jumat, 20 Desember 2013
Makalah Media Visual dan Pengembangannya
MATA KULIYAH
PROSES BELAJAR MENGAJAR (MKPBM)
MEDIA VISUAL DAN
PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATKA
OLEH
KELAS 2012 B
KELOMPOK XI
Imam Arasyid
: 1104120010
Siti Nur
Hayati
: 1104120101
Winda Tri
Yeningsih
: 1104120049
Dosen Pembimbing:
Dr. Heny Sulistyaningrum, M.Pd
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI
RONGGOLAWE
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
merupakan kata yang indah dan terpuji diucapkan kepada Allah SWT atas
segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan, dan semoga salam dan taslim selalu tercurah ke pada
Nabiyullah Muhammad SAW dengan keluarganya, beserta para sahabatnya
dan para pengikutnya tak akan terhenti hingga akhir zaman.
Terima kasih kami
ucapkan kepada teman-teman atas bantuan dan kerja samanya dalam
penyelesaiaan penyusunan makalah ini. Hormat dan terima kasih kami
kepada Dr. Heny Sulistyaningrum,M.Pd pembina Mata Kuliah Proses
Belajar Mengajar (MKPBM) yang telah banyak memberikan kami
pengajaran terutama dalam hal penyusunan karya ilmiah.
Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Proses Belajar
Mengajar (MKPBM) sebagai media pelatihan dalam mengajar matematika.
Kami sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan. untuk itu,
saran dalam rangka perbaikan isi makalah ini kami sangat dibutuhkan.
Dan akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama kepada
kami.
10 Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA
PENGANTAR.........................................................................
ii
DAFTAR
ISI.........................................................................................
iii
I.
PENDAHULUAN..........................................................................
1
A.
Latar
Belakang..........................................................................
1
B.
Rumusan
Masalah.....................................................................
3
C.
Tujuan
Masalah.........................................................................
3
II.
PEMBAHASAN.............................................................................
4
A.
Pengertian Media
Visual............................................................
4
B.
Perkembangan Media
Visual......................................................
4
C.
Keuntungan dan Kelemahan Media Visual...............................
7
D.
Contoh Gambar Media
Visual...................................................
9
III.
KESIMPULAN..............................................................................
12
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................
13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma
dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut
pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer
oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi
di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber
belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih
diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered).
Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi
sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar
sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa
lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah
guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan,
bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah,
rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber
belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio,
televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber
belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar
mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui
saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau
mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui
simbol-simbol komunikasi berupa simbol-simbol verbal dan non-verbal
atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan
(Criticos, 1996).
Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang
mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa
faktor, misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut
minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan), hambatan
fisik berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan
kondisi kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh
adalah hambatan kultural (berupa perbedaan adat istiadat,
norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan), dan
hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh
situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk., 1990).
Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi selama
proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan (isi/materi
ajar) dibantu dengan menggunakan media pembelajaran. Diharapkan
dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses
komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif
(Gagne, 1985) dan efisien.
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah
pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru
(pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung
proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan
mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan
keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri.
Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi
(Hamalik, 1994): (i) media sebagai alat komunikasi agar lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar; (ii) fungsi media dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan; (iii) hubugan antara metode
mengajar dengan media yang digunakan; (iv) nilai atau manfaat media
dalam pengajaran; (v) pemilihan dan penggunaan media pembelajaran;
(vi) berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran;
dan (vii) usaha inovasi dalam pengadaan media pembelajaran. Media
pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan
komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.
Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran
visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televise, objek tiga
dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan
media pembelajaran yang cukup baik dan efisien.
A.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalahnya :
1.
Apa
pengertian dari media visual?
2. Bagaimana
perkembangan media visual?
3. Apa
kelebihan dan kekurangan dari media visual?
4. Apa
saja contoh-contoh dari media visual?
B.
Tujuan
Masalah
1.
Mengetahui
pengertian dari media visual.
2.
Mengetahui
perkembangan media visual.
3.
Mengetahui
kelebihan dan kelemahan media visual.
4.
Mengetahui
contoh-contoh media visual.
II.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Media Visual
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium”
yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”
yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut;
1. AECT: media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi
2. Gagne: media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang untuk belajar
3. Briggs: media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar
4. NEA: media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio
visual serta peralatannya.
Kesimpulannya, MEDIA PEMBELAJARAN adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar
terjadi. Sedangkan pengertian visual secara bahasanya yaitu
penglihatan atau mata. Jadi dapat di simpulkan bahwa pengertian dari
media visual adalah bentuk komunikasi yg dapat di lihat oleh mata
atau dengan kata lain image atau perumpamaan.
2.
Perkembangan
Media Visual
Mengapa media pembelajaran visual merupakan
salah satu pilihan yang tepat untuk digunakan dalam proses
pembelajaran? Media pembelajaran visual telah terbukti lebih
efisien dalam melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta
didik.
Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual (seperti
gambar diam, gambar bergerak, televisi, objek tiga dimensi, dll)
mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media
pembelajaran yang cukup baik dan efisien.
Siapakah yang dapat mengoperasikan media
pembelajaran visual dengan baik dan benar? Sebenarnya,
siapapun bisa mempergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan
benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara
penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoperasikan
penggunaan media visual harus memiliki kemauan untuk belajar.
Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang
untuk menggunakan media pembelajan, yaitu:
1. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
2. Menganggap media itu canggih dan mahal.
3. Tidak bisa menggunakan media yang ada.
4. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil
kemungkinan anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
5. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
6. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media
visual.
Jadi, seseorang yang paling tepat untuk menggunakan media
pembelajaran visual adalah seseorang yang tidak memiliki sifat
menghambat seperti yang disebutkan diatas.
Dimanakah media pembelajaran visual dapat
digunakan? Sebelumnya, mari kita lihat beberapa jenis media
pembelajaran visual:
1. Media yang tidak diproyeksikan, diantaranya:
Jenis media ini tidak memerlukan proyektor (alat
proyeksi) untuk melihatnya. Oleh karena itu relatif lebih banyak
digunakan oleh guru-guru.
Secara
garis besar media ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu gambar,
diagram, serta model dan realita.
a) Gambar diam (still
picture)
Adalah
gambar fotografik atau menyerupai foto-grafik yang mewakili/
menggambarkan lokasi/tempat, obyek-obyek tertentu serta benda-benda.
Gambar
diam paling sering digunakan dalam pembelajaran adalah peta, gambar
mengenai obyek-obyek tertentu seperti: gunung, pegunungan, lereng,
lembah serta benda-benda bersejarah dan sebagainya.
b) Media grafis.
Adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua
dimensi yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan
kepada audience/murid. Bahan grafis ini umumnya
memuat lambang-lambang verbal dan tanda-tanda visual secara simbolis.
Bahan-bahan grafis ini terdiri dari:
1. Grafik (graphs), berupa
penyajian secara visual data-data numerik, juga dapat menggambarkan
hubungan antara unit-unit data dan arah kecenderungan dalam data
tersebut. Jenis-jenis grafik ini terdiri dari:
a.
grafik batang (bar-graphs),
b.
grafik gambar (pictoral graphs),
c.
grafik lingkaran (circle/pie graphs) dan
d.
grafik garis (line graphs)
2.
Diagram, berupa
pengaturan secara grafis yang menunjuk kepada orang, benda dan
konsep untuk menunjukkan hubungan atau untuk
membantu menjelaskan proses. Misalnya gambaran tentang
proses terjadinya hujan (siklus air).
3.
Chart, berupa bentuk penyajian visual yang
merupakan kombinasi penggunaan simbol dan pictoral (gambar) untuk
memvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta atau gagasan-gagasan
kunci dalam urutan yang logis. Jenis-jenis chart ini terdiri
dari:
a.
chart organisasi (organization chart) atau chart ranting/batang,
Bagan Organisasi adalah organization
chart yaitu bagan yang
memperlihatkan adanya saling keterkaitan berbagai posisi
pada suatu organisasi dalam pengertian wewenang dan tanggung
jawabnya; pada dasarnya terdapat tiga pola organisasi, yaitu
organisasi lini, organisasi fungsional, dan organisasi lini
dan staff .
b.
chart klasifikasi (classification chart),
Chart yang memuat
klasifikasi atau kategorisasi sesuatu, kejadian atau spesies
tertentu, misalnya segitiga bertingkat rantai makanan.
c.
chart garis waktu (time line),
Chart yang memuat
hubungan kronologis antara beberapa peristiwa misalnya
perkembangan alat transportasi dari tahun ke tahun.
d.
chart tabular (tabular charts) dan
Chart yang memuat angka
atau data misalnya tabel keberangkatan bis kota .
e.
chart arus (flowchart/process chart)
Chart yang memuat sebuah
sekuansa, sebuah prosedur atau sebuah proses misalnya bagan proses
perkembangbiakan manusia.
4.
Poster, berupa suatu kombinasi visual yang terdiri dari garis, warna
dan kata-kata yang dimaksudkan untuk menangkap
perhatian dari kejauhan dalam rangka mengkomunikasikan
suatu pesan pendek. Karena itu poster biasanya dicetak dengan
desain gambar-gambar yang jelas, pada suatu permukaan yang dapat
menangkap perhatian orang yang lewat secara sekilas.
- Kartun, berupa suatu gambar karikatur yang menyindir atau memperolokkan orang atau keadaan. Biasanya kartun digunakan untuk mempengaruhi pendapat umum dan sekaligus disajikan juga sebagai hiburan.
c) Model dan realita
Model merupakan representasi tiga dimensi dari
benda/obyek yang sesungguhnya. Jadi merupakan tiruan dalam ukuran
yang lebih kecil, sama atau lebih besar dengan benda/onyek yang
diwakilinya. Model juga bisa membuat detail yang lengkap atau
sederhana saja untuk tujuan pembelajaran. Realita (model dan benda
yang sesungguhnya seperti uang logam, tumbuh-tumbuhan, alat-alat,
binatang dsb) umumnya tidak dianggap sebagai visual karena istilah
visual mengandung makna representasi (mewakili suatu benda/obyek dan
bukan benda itu sendiri.
Media
semacam ini banyak dipakai di sekolah seperti: model gunung api,
model candi, s pesimen batuan, binatang dan tumbuhan, model aliran
sungai, model patahan, lipatan, dsb. Globe juga merupakan model dari
bola bumi dalam ukuran yang diperkecil.
2. Media proyeksi, diantaranya;
Adalah jenis media yang terdiri dari gambar diam yang
diproyeksikan ke layar. Biasanya proyeksi ini diperoleh melalui
penyinaran yang kuat terhadap film yang transparan (tembus cahaya),
memperbesar gambar melalui serangkaian lensa, kemudian memproyeksikan
gambar tersebut ke layar.
Contohnya
OHP, slide (film bingkai), film strip (film rangkai).
Dalam
hubungannya ni dapat dimasukkan juga proyeksi bahan tidak tembus
cahaya
(opaque-proyektor).
a. Overhead Proyektor (OHP)
Adalah
jenis alat proyeksi dimana jalan sinar proyeksinya berada di atas
kepala si pengajar. Gambar, tulisan, ilustrasi dan sebagainya dibuat
diatas transparansi (sellofan) sehingga dapat ditembus cahaya. Dengan
media ini guru dapat menggambarkan atau menulis langsung pada
sellofan dengan posisi tetap menghadap kepada siswa.
b. Slide (film bingkai)
b. Slide (film bingkai)
Adalah
gambar atau “image” transparan yang diberi bingkai sehingga
dikenal juga dengan film bingkai dan diproyeksikan dengan cahaya
(shining lights) melalui sebuah proyektor. Biasanya slide ini
memiliki ukuran 2X2 atau 31/2X4 inchi. Slide dapat ditampilkan satu
persatu, tergantung keinginan.
Adapun
slide yang urutannya sudah diatur sedemikian rupa dan diberi
suara/narasi, sehingga dikenal dengan nama slide suara (sound-slide).
Presentasi slide atau sound-slide ini sepenuhnya berada di bawah
kontrol guru, sehingga kecepatan serta frekuensi putarnya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan.
c. Film
strip (film rangkai)
Pada
dasarnya film strip ini sama dengan slide. Perbedaannya yang prinsip,
kalau slide menyajikan gambarnya secara terpisah satu persatu sedang
pada film strip gambar itu tidak terpisah tetapi sudah tersusun
secara teratur berdasarkan sequence-nya. Jadi secara singkat dapat
dikatakan bahwa slide yang tidak terputus-putus itulah yang disebut
film strip. Seperti halnya slide, maka film strip ini dapat disajikan
dalam bentuk bisu (tanpa suara) atau dengan suara (sound-film strip)
d. Opaque Projector
Disebut
demikian karena yang diproyeksikan adalah bahan-bahan opaq.
Sebenarnya seperti foto, gambar-gambar, tulisan, lukisan serta
benda-benda tiga dimensi seperti mata uang, model, dan sebagainya
dapat langsung diproyeksikan.
Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat,
sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak
diproyeksikan dapat dilakukan di luar kelas. Hal itu memungkinkan
untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media
grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda
nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan
tumbuhan di luar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media
grafis dan modelpun bisa digunakan di luar kelas, apabila media
tersebut memungkinkan untuk digunakan di luar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang
tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat
yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan
media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan
di dalam kelas.
Kapankah media pembelajaran visual dapat
digunakan? Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat
kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual dapat digunakan kapan
saja saat dibutuhkan. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media
visual apa yang dibutuhkan, dan disesuaikan dengan tempat kegiatan
belajar mengajar; apakah di dalam atau di luar ruangan.
3. Keuntungan
dan Kelemahan Media Visual
Keuntungan penggunaan media pembelajaran:
1. Menarik
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap
melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang
menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami
pelajaran yang disampaikan.
Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah,
bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk
mempelajarinya. Misalnya dalam media jenis gambar atau proyeksi,
media tersebut dapat dibuat dengan menambahkan animasi yang eye
catching, warna yang membangkitkan semangat, dan lain-lain. Sedangkan
untuk Media yang berupa model, dapat diwarnai dan dibentuk semirip
mungkin dengan yang asli sehingga mudah diingat.
2. Lebih mudah diingat
Seperti yang telah dibahas diatas, bentuk nyata, gambar, atau gambar
bergerak akan lebih mudah diingat oleh para peserta didik. Apabila
dibandingkan dengan media pembelajaran yang hanya berupa text book,
para peserta didik akan sedikit kesulitan untuk mengingatnya.
3. Variatif
Karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis
media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang
variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
Misalnya saja, dalam pelajaran matematika saat membahas tentang
subbab bangun ruang, guru dapat menggunakan semua media pembelajaran,
mulai dari gambar (yang mungkin berupa poster, hasil gambar pendidik
sendiri, dan lain-lain), benda nyata (dengan membawa barang yang
berbentuk bangun ruang), atau dengan membuat video gambar bergerak
tentang bangun ruang.
4. Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya
Maksudnya disini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan
adalah media pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat
dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga.
Misalnya, saat mempelajari anatomi tubuh dalam pelajaran biologi,
peserta didik dapat diminta maju kedepan, melihat model anatomi lebih
dekat, dan diminta untuk menunjukan satu bagian yang diminta oleh
pendidiknya.
Kelemahan menggunakan pembelajaran media
visual:
1. Sulit dibawa-bawa
Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besar cukup
menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan
media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan
banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan untuk selalu
dibawa-bawa
2. Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajaran visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan
listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber
listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan
hati-hati.
3. Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan
cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat
digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul
kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media
yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.
KESIMPULAN
Media
visual merupakan media pembelajaran yang memberikan bentuk komunikasi
yangdapat di lihat leh mata atau dengan kata lain image atau
perumpamaan sehingga pembelajaran dengan mudah di transformasikan
kepada peserta didik. Media visual mempunyai kelebihan dan kekurangan
yaitu:
1.
Keuntungan
media visual:
a.
Menarik
b.
Lebih
mudah diingat
c.
Variatif
d.
Dapat
melibatkan anak untuk menggunakannya
2.
Kelemahan
media visual:
a.
Sulit
dibawa-bawa
b.
Membutuhkan
listrik
c.
Apabila
dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar.2002.Media Pembelajaran (edisi 1).Jakarta: PT Raja
Gravindo Persada.
Arsyad, Azhar.2011. Media Pembelajaran (edisi 11).Jakarta: PT Raja
Gravindo Persada.
Juliantara, Ketut.http://wildfir.gigya.com diakses pada Senin, 25
Februari 2013; 12:30
Langganan:
Postingan (Atom)