/* Menu Horisontal ---------------------------------------------*/ .menupic{width:100%;margin:0 auto;padding:0 auto;} .menuhorisontal{background:#e9e9e9 url(http://2.bp.blogspot.com/_tUdwiyEcqV4/TVAvFqOyxcI/AAAAAAAAAs8/ZE7Yc8WL1n4/s1600/bg_menu.gif) repeat-x bottom left;width:980px;height:30px;margin:0 auto; padding:0 auto;border-left:1px solid $bordercolor;border-right:1px solid $bordercolor;border-top:solid 1px $bordercolor;} .menuhorisontal ul{margin: 0; padding-left: 0px;color:#357798;text-transform: capitalize;list-style-type: none;font:bold 12px Arial, Helvetica,Arial,Verdana,sans-serif;} .menuhorisontal li{display: inline; margin: 0;} .menuhorisontal li a{float: left;display: block;text-decoration:none; padding:7px 7px 7px 7px;border-right:1px solid #dadcde;border-bottom:solid 1px #d2d4d6;color:#357798;} .menuhorisontal li a:visited{color:#357798;} .menuhorisontal li a:hover {background:#fff;color:#333;text-decoration:none;border-bottom:solid 1px #fff; /*Background Setelah Pointer Diarahkan */} .menuhorisontal li.selected a {background:#fff;color:#333;border-bottom:solid 1px #fff;padding:7px 10px 7px 10px;}
Free T Curlz Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, 20 Desember 2013

Makalah Media Visual dan Pengembangannya

MATA KULIYAH PROSES BELAJAR MENGAJAR (MKPBM)


MEDIA VISUAL DAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATKA


OLEH
KELAS 2012 B
KELOMPOK XI
Imam Arasyid                                                  : 1104120010
Siti Nur Hayati                  : 1104120101
Winda Tri Yeningsih                            : 1104120049
                         

Dosen Pembimbing: Dr. Heny Sulistyaningrum, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
2012


KATA PENGANTAR


 Alhamdulillah merupakan kata yang indah dan terpuji diucapkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan, dan semoga salam dan taslim selalu tercurah ke pada Nabiyullah Muhammad SAW dengan keluarganya, beserta para sahabatnya dan para pengikutnya tak akan terhenti hingga akhir zaman.
Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman atas bantuan dan kerja samanya dalam penyelesaiaan penyusunan makalah ini. Hormat dan terima kasih kami kepada Dr. Heny Sulistyaningrum,M.Pd pembina Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM) yang telah banyak memberikan kami pengajaran terutama dalam hal penyusunan karya ilmiah.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM) sebagai media pelatihan dalam mengajar matematika. Kami sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan. untuk itu, saran dalam rangka perbaikan isi makalah ini kami sangat dibutuhkan. Dan akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama kepada kami.


10 Oktober 2013


                 Penyusun
           








DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL  
KATA PENGANTAR.........................................................................           ii
DAFTAR ISI.........................................................................................          iii
I.         PENDAHULUAN..........................................................................          1
A.    Latar Belakang..........................................................................            1
B.     Rumusan Masalah.....................................................................           3
C.     Tujuan Masalah.........................................................................           3
II.      PEMBAHASAN.............................................................................          4
A.    Pengertian Media Visual............................................................           4
B.     Perkembangan Media Visual......................................................           4
C.     Keuntungan dan Kelemahan Media Visual...............................           7
D.    Contoh Gambar Media Visual...................................................           9
III.   KESIMPULAN..............................................................................          12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................         13



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered).
Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbol-simbol komunikasi berupa simbol-simbol verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah hambatan kultural (berupa perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan), dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk., 1990).
Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi selama proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan (isi/materi ajar) dibantu dengan menggunakan media pembelajaran. Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien.
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri.
Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994): (i) media sebagai alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; (ii) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; (iii) hubugan antara metode mengajar dengan media yang digunakan; (iv) nilai atau manfaat media dalam pengajaran; (v) pemilihan dan penggunaan media pembelajaran; (vi) berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran;
dan (vii) usaha inovasi dalam pengadaan media pembelajaran. Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.    
    Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televise, objek tiga dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang cukup baik dan efisien.

A.  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalahnya :
1. Apa pengertian dari media visual?
2. Bagaimana perkembangan media visual?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari media visual?
4. Apa saja contoh-contoh dari media visual?

B.  Tujuan Masalah
1.         Mengetahui pengertian dari media visual.
2.         Mengetahui perkembangan media visual.
3.         Mengetahui kelebihan dan kelemahan media visual.
4.         Mengetahui contoh-contoh media visual.





















II.     PEMBAHASAN
1.    Pengertian Media Visual
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut;
1. AECT: media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
2. Gagne: media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar
3. Briggs: media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
4. NEA: media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.
Kesimpulannya, MEDIA PEMBELAJARAN adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Sedangkan pengertian visual secara bahasanya yaitu penglihatan atau mata. Jadi dapat di simpulkan bahwa pengertian dari media visual adalah bentuk komunikasi yg dapat di lihat oleh mata atau dengan kata lain image atau perumpamaan.

2.    Perkembangan Media Visual
Mengapa media pembelajaran visual merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran? Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.
 Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televisi, objek tiga dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang cukup baik dan efisien.

Siapakah yang dapat mengoperasikan media pembelajaran visual dengan baik dan benar? Sebenarnya, siapapun bisa mempergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoperasikan penggunaan media visual harus memiliki kemauan untuk belajar.

Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan media pembelajan, yaitu:
1.    Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
2.    Menganggap media itu canggih dan mahal.
3.    Tidak bisa menggunakan media yang ada.
4.   Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
5.    Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
6.    Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.
Jadi, seseorang yang paling tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual adalah seseorang yang tidak memiliki sifat menghambat seperti yang disebutkan diatas.
Dimanakah media pembelajaran visual dapat digunakan? Sebelumnya, mari kita lihat beberapa jenis media pembelajaran visual:
1. Media yang tidak diproyeksikan, diantaranya:
Jenis media ini tidak memerlukan proyektor (alat proyeksi) untuk melihatnya. Oleh karena itu relatif lebih banyak digunakan oleh guru-guru.
Secara garis besar media ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu gambar, diagram, serta model dan realita.
a) Gambar diam (still picture)

Adalah gambar fotografik atau menyerupai foto-grafik yang mewakili/ menggambarkan lokasi/tempat, obyek-obyek tertentu serta benda-benda.
Gambar diam paling sering digunakan dalam pembelajaran adalah peta, gambar mengenai obyek-obyek tertentu seperti: gunung, pegunungan, lereng, lembah serta benda-benda bersejarah dan sebagainya.


b) Media grafis.
Adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada audience/murid.    Bahan grafis ini umumnya memuat lambang-lambang verbal dan tanda-tanda visual secara simbolis. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari:
1. Grafik (graphs), berupa penyajian secara visual data-data numerik, juga dapat menggambarkan hubungan antara unit-unit data dan arah kecenderungan dalam data tersebut. Jenis-jenis grafik ini terdiri dari:
        a. grafik batang (bar-graphs),
        b. grafik gambar (pictoral graphs),
        c. grafik lingkaran (circle/pie graphs) dan
        d. grafik garis (line graphs)
        2. Diagram, berupa pengaturan secara grafis yang menunjuk kepada orang, benda dan konsep untuk menunjukkan hubungan atau untuk membantu menjelaskan proses. Misalnya gambaran tentang proses terjadinya hujan (siklus air).

        3. Chart, berupa bentuk penyajian visual yang merupakan kombinasi penggunaan simbol dan pictoral (gambar) untuk memvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta atau gagasan-gagasan kunci dalam urutan yang logis. Jenis-jenis chart ini terdiri dari:
        a. chart organisasi (organization chart) atau chart ranting/batang,
                    Bagan Organisasi adalah organization chart yaitu bagan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan berbagai posisi pada suatu organisasi dalam pengertian wewenang dan tanggung jawabnya; pada dasarnya terdapat tiga pola organisasi, yaitu organisasi lini, organisasi fungsional, dan organisasi lini dan staff .

        b. chart klasifikasi (classification chart),
            Chart yang memuat klasifikasi atau kategorisasi sesuatu, kejadian atau spesies tertentu, misalnya segitiga bertingkat rantai makanan.
        c. chart garis waktu (time line),
              Chart yang memuat hubungan kronologis antara beberapa peristiwa misalnya perkembangan alat transportasi dari tahun ke tahun.
        d. chart tabular (tabular charts) dan
          Chart yang memuat angka atau data misalnya tabel keberangkatan bis kota .
        e. chart arus (flowchart/process chart)
        Chart yang memuat sebuah sekuansa, sebuah prosedur atau sebuah proses misalnya bagan proses perkembangbiakan manusia.

4. Poster, berupa suatu kombinasi visual yang terdiri dari garis, warna dan kata-kata yang dimaksudkan untuk menangkap perhatian dari kejauhan dalam rangka mengkomunikasikan suatu pesan pendek. Karena itu poster biasanya dicetak dengan desain gambar-gambar yang jelas, pada suatu permukaan yang dapat menangkap perhatian orang yang lewat secara sekilas.
  1. Kartun, berupa suatu gambar karikatur yang menyindir atau memperolokkan orang atau keadaan. Biasanya kartun digunakan untuk mempengaruhi pendapat umum dan sekaligus disajikan juga sebagai hiburan.
c) Model dan realita
Model merupakan representasi tiga dimensi dari benda/obyek yang sesungguhnya. Jadi merupakan tiruan dalam ukuran yang lebih kecil, sama atau lebih besar dengan benda/onyek yang diwakilinya. Model juga bisa membuat detail yang lengkap atau sederhana saja untuk tujuan pembelajaran. Realita (model dan benda yang sesungguhnya seperti uang logam, tumbuh-tumbuhan, alat-alat, binatang dsb) umumnya tidak dianggap sebagai visual karena istilah visual mengandung makna representasi (mewakili suatu benda/obyek dan bukan benda itu sendiri.
Media semacam ini banyak dipakai di sekolah seperti: model gunung api, model candi, s pesimen batuan, binatang dan tumbuhan, model aliran sungai, model patahan, lipatan, dsb. Globe juga merupakan model dari bola bumi dalam ukuran yang diperkecil.


2. Media proyeksi, diantaranya;
Adalah jenis media yang terdiri dari gambar diam yang diproyeksikan ke layar. Biasanya proyeksi ini diperoleh melalui penyinaran yang kuat terhadap film yang transparan (tembus cahaya), memperbesar gambar melalui serangkaian lensa, kemudian memproyeksikan gambar tersebut ke layar.
Contohnya OHP, slide (film bingkai), film strip (film rangkai).
Dalam hubungannya ni dapat dimasukkan juga proyeksi bahan tidak tembus cahaya
(opaque-proyektor).


a. Overhead Proyektor (OHP)

Adalah jenis alat proyeksi dimana jalan sinar proyeksinya berada di atas kepala si pengajar. Gambar, tulisan, ilustrasi dan sebagainya dibuat diatas transparansi (sellofan) sehingga dapat ditembus cahaya. Dengan media ini guru dapat menggambarkan atau menulis langsung pada sellofan dengan posisi tetap menghadap kepada siswa.
b. Slide (film bingkai)



Adalah gambar atau “image” transparan yang diberi bingkai sehingga dikenal juga dengan film bingkai dan diproyeksikan dengan cahaya (shining lights) melalui sebuah proyektor. Biasanya slide ini memiliki ukuran 2X2 atau 31/2X4 inchi. Slide dapat ditampilkan satu persatu, tergantung keinginan.
Adapun slide yang urutannya sudah diatur sedemikian rupa dan diberi suara/narasi, sehingga dikenal dengan nama slide suara (sound-slide). Presentasi slide atau sound-slide ini sepenuhnya berada di bawah kontrol guru, sehingga kecepatan serta frekuensi putarnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

c.    Film strip (film rangkai)

Pada dasarnya film strip ini sama dengan slide. Perbedaannya yang prinsip, kalau slide menyajikan gambarnya secara terpisah satu persatu sedang pada film strip gambar itu tidak terpisah tetapi sudah tersusun secara teratur berdasarkan sequence-nya. Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa slide yang tidak terputus-putus itulah yang disebut film strip. Seperti halnya slide, maka film strip ini dapat disajikan dalam bentuk bisu (tanpa suara) atau dengan suara (sound-film strip)
d. Opaque Projector

Disebut demikian karena yang diproyeksikan adalah bahan-bahan opaq. Sebenarnya seperti foto, gambar-gambar, tulisan, lukisan serta benda-benda tiga dimensi seperti mata uang, model, dan sebagainya dapat langsung diproyeksikan.




Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan di luar kelas. Hal itu memungkinkan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan di luar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan modelpun bisa digunakan di luar kelas, apabila media tersebut memungkinkan untuk digunakan di luar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.
Kapankah media pembelajaran visual dapat digunakan? Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual apa yang dibutuhkan, dan disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar; apakah di dalam atau di luar ruangan.

3. Keuntungan dan Kelemahan Media Visual

Keuntungan penggunaan media pembelajaran:
1.    Menarik
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah, bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dalam media jenis gambar atau proyeksi, media tersebut dapat dibuat dengan menambahkan animasi yang eye catching, warna yang membangkitkan semangat, dan lain-lain. Sedangkan untuk Media yang berupa model, dapat diwarnai dan dibentuk semirip mungkin dengan yang asli sehingga mudah diingat.

2.    Lebih mudah diingat
Seperti yang telah dibahas diatas, bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih mudah diingat oleh para peserta didik. Apabila dibandingkan dengan media pembelajaran yang hanya berupa text book, para peserta didik akan sedikit kesulitan untuk mengingatnya.

3.    Variatif
Karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
Misalnya saja, dalam pelajaran matematika saat membahas tentang subbab bangun ruang, guru dapat menggunakan semua media pembelajaran, mulai dari gambar (yang mungkin berupa poster, hasil gambar pendidik sendiri, dan lain-lain), benda nyata (dengan membawa barang yang berbentuk bangun ruang), atau dengan membuat video gambar bergerak tentang bangun ruang.


4.    Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya
Maksudnya disini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan adalah media pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga.
Misalnya, saat mempelajari anatomi tubuh dalam pelajaran biologi, peserta didik dapat diminta maju kedepan, melihat model anatomi lebih dekat, dan diminta untuk menunjukan satu bagian yang diminta oleh pendidiknya.

Kelemahan menggunakan pembelajaran media visual:

1.    Sulit dibawa-bawa
Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besar cukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan untuk selalu dibawa-bawa

2.    Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajaran visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.

3.    Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.






















KESIMPULAN

Media visual merupakan media pembelajaran yang memberikan bentuk komunikasi yangdapat di lihat leh mata atau dengan kata  lain image atau perumpamaan sehingga pembelajaran dengan mudah di transformasikan kepada peserta didik. Media visual mempunyai kelebihan dan kekurangan yaitu:
1.      Keuntungan media visual:
a. Menarik
b. Lebih mudah diingat
c. Variatif
d. Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya
2.      Kelemahan media visual:
a. Sulit dibawa-bawa
b. Membutuhkan listrik
c. Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak.

















DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Azhar.2002.Media Pembelajaran (edisi 1).Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Arsyad, Azhar.2011. Media Pembelajaran (edisi 11).Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Juliantara, Ketut.http://wildfir.gigya.com diakses pada Senin, 25 Februari 2013; 12:30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar